Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar meraih penghargaan "AIDS Innovation Award 2015" dari Program Center For Indonesia`s Strategic Development Initiatives (CISDI) bekerja sama dengan KPA Nasional dan Kementerian Kesehatan serta UN-AIDS.

Penjabat Wali Kota Denpasar Anak Agung Gede Geriya melalui surat elektronik yang diterima Antara Bali, Selasa mengatakan penghargaan yang diraih tersebut sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah pusat, karena Kota Denpasar berupaya menanggulangi HIV/AIDS dengan meningkatkan peran postif pemangku kepentingan dalam mendukung program Pencegahan Penyakit Melalui Transmisi Seksual (PMTS).

"Kami mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang telah diberikan kepada Pemkot Denpasar dalam melakukan pendekatan dan pencegahan HIV/AIDS," katanya.

Ia mengatakan pencegahan HIV/AIDS tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja, namun membutuhkan peran serta keterlibatan sektor terkait seperti lembaga adat dan dinas, kepemudaan, PKK, hingga seluruh elemen masyarakat, aparatur tingkat desa/kelurahan serta aparat keamanan yang membawa percepatan program dalam pencegahan HIV/ AIDS.

Dikatakan, Kota Denpasar sejak 2012 telah memiliki layanan "Voluntary Counselling and Testing" (VCT) di Puskesmas. Dari layanan ini diharapkan dapat memberikan pendekatan pelayanan kesehatan serta edukasi pencegahan kepada masyarakat.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr Luh Putu Sri Armini yang juga selaku Wakil Ketua Pelaksana III KPA Kota Denpasar didampingi Sekretaris KPA, Tri Indarti mengatakan penghargaan yang diterima kali ini berdasarkan dari pelaksanaan penanggulangan dan pencegahan HIV AIDS di Kota Denpasar dengan konsisten melibatkan peran pemangku kepentingan dalam mendukung kegiatan program PMTS.

Dari program yang telah dilaksanakan lewat perluasan layanan VCT sejak 2012 hingga 2015 menjadi 11 layanan VCT yang tersebar di seluruh Puskesmas. Disamping itu pelaksanaan program pendukung PMTS yang mencakup empat komponen, yakni peningkatan peran positif pemangku kepentingan, komunikasi perubahan perilaku, manajemen rantai pasokan kondom serta penatalaksanaan infeksi menular seksual (IMS).

Sri Armini mengharapkan dapat terus menanggulangi dan mencegah kasus HIV/AID yang sampai saat ini sesuai hasil laporan Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA) di Kota Denpasar terjadi pada usia produktif 20 hingga 30 tahun mencapai 74,26 persen kasus.

Penghargaan ini diserahkan Dirjen P2PL Kementerian Kesehan dr. HM Subuh dalam acara Pembukaan Pertemuan Nasional AIDS V di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Kota Denpasar satu-satunya kabupaten/kota di Bali yang meraih penghargaan "AIDS Innovation Award 2015". Penghargaan diberikan karena Pemkot Denpasar dinilai paling getol dan melakukan berbagai inovasi dalam menekan munculnya kasus HIV/AIDS. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015