Singaraja (Antara Bali) - Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng, Bali, mengklaim terumbu karang di wilayah laut Desa Pemuteran menjadi primadona bawah laut yang sangat diminati para penyelam dunia.

"Pemuteran memiliki terumbu karang yang begitu indah dan menawan, sudah sering mendapatkan penghargaan kelas dunia," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Buleleng I Nyoman Sutrisna di Singaraja, Minggu.

Ia mengatakan, saat ini Kementerian Pariwisata RI tengah mengusulkan Desa Pemuteran sebagai lokasi wilayah konservasi terumbu karang dalam ajang penghargaan internasional di bidang pariwisata yang digelar oleh UNWTO (United Nation World Tourism Organization).

"Rencana pengajuan Desa Pemuteran dalam ajang penghargaan ini disampaikan langsung oleh Dirjen Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Prof I Gede Pitana, saat membuka Buleleng Bali Dive Festival (BBDF) pada (23/10) lalu," kata dia.

Ia berpendapat, Pemuteran juga terkenal sebagai kawasan dengan semangat konservasi laut yang tinggi untuk proyek terumbu karang artifisal "Biorock" terbesar di dunia.

Sutrisna menambahkan, terdapat beberapa yayasan yang bergerak secara aktif dalam usaha pelestarian terumbu karang di objek wisata yang berjarak sekitar 55 kilometer sebelah Barat Kota Singaraja itu.

Lebih lanjut, ia memaparkan, di wilayah laut Pemuteran tertanam alat yang dapat merangsang percepatan pertumbuhan terumbu. "Program itu saat ini dikelola masyarakat daerah setempat," katanya.

Selain terumbu karang, posisi Desa Pemuteran terletak di pesisir Barat Pulau Bali membuat daerah wisata itu memiliki posisi yang sangat strategis.

"Letaknya berada di antara gugusan perbukitan dan hamparan laut sehingga membuat tempat ini begitu indah dan tenang, jauh dari keramaian," papar dia.

Bukan hanya itu saja, hal yang juga menarik yakni terdapat Pura di tengah laut yang bisa dinikmati dengan aktivitas menyelam. "Pura menjadikan keindahan bawah laut yang unik dan elok dipandang mata," kata dia.

Dikatakan, untuk bisa ke Pura bawah laut itu, wisatawan harus menyewa kapal kecil karena jaraknya lumayan jauh. "Setelah sampai di daerah itu, kedalamannya hanya sekitar 30-40 meter saja sehingga sangat tepat dinikmati dengan menyelam," papar dia. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015