Singaraja (Antara Bali) - Kabupaten Buleleng, Bali merancang acara akbar Buleleng Bali Dive Festival (BBDF) di Desa Pemuteran Gerokgak sebagai agenda rutin yang akan digelar setiap tahun.
"Kami merencanakan BBDF rutin dilaksanakan setiap tahun melihat antusias para wisatawan domestik dan mancanegara sangat tinggi," kata Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana di Singaraja, Sabtu.
Ia menjelaskan, rencana tersebut sesuai dengan tujuan dari BBDF yakni meningkatkan citra pariwisata sekaligus memperkenalkan kawasan konservasi pengembangan terumbu karang di pesisir utara Pulau Dewata.
Agus menambahkan, ratusan penyelam domestik dan mancanegara telah hadir di Buleleng dan siap meramaikan festival maritim pertama di Bali Utara itu.
"Para penyelam sangat antusias dengan terumbu karang Pemuteran yang sudah terkenal ke seluruh dunia," paparnya sembari mengungkapkan Ratusan penyelam itu akan mengikuti berbagai macam kegiatan selama festival dilangsungkan.
Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, BBDF diklaim sebagai festival selam pertama yang dirangkaikan dengan kegiatan seni budaya di Indonesia.
"Tidak heran jika BBDF mendapat antusias tinggi dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar RI) dan wisatawan mancanegara (wisman), utamanya yang berasal dari Benua Australia dan Eropa," katanya.
Agus lebih lanjut menyatakan, upaya pelestarian terumbu karang di Bai Utara mendapat pengakuan dunia, baik itu oleh lembaga pelestarian terumbu karang dunia, "United Nation Development Program" (UNDP).
"Kami ingin menunjukkan potensi terumbu karang Buleleng yang kaya, dikemas dengan konservasi berbasis masyarakat setelah sempat rusak belasan tahun lalu," katanya.
Dikatakan, pihaknya ingin masyarakat di daerah itu juga merayakan dampak langsung atas upaya konservasi yang dilakukan. "Salah satunya mendatangkan wisatawan untuk menyelam," kata Agus.
Sementara itu Pembukaan Buleleng Bali Dive Festival (BBDF) digelar Jumat (23/10) dihadiri ratusan masyarakat lokal dan tamu mancanegara.
Festival yang dilaksanakan pada `low season` tidak mengurangi antusias masyarakat dan wisatawan lokal dan mancanegara hadir menyaksikan festival diving pertama di Bali Utara.
Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, yang berhalangan hadir diwakili Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Kementrian Pariwisata RI Prof I Gede Pitana. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami merencanakan BBDF rutin dilaksanakan setiap tahun melihat antusias para wisatawan domestik dan mancanegara sangat tinggi," kata Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana di Singaraja, Sabtu.
Ia menjelaskan, rencana tersebut sesuai dengan tujuan dari BBDF yakni meningkatkan citra pariwisata sekaligus memperkenalkan kawasan konservasi pengembangan terumbu karang di pesisir utara Pulau Dewata.
Agus menambahkan, ratusan penyelam domestik dan mancanegara telah hadir di Buleleng dan siap meramaikan festival maritim pertama di Bali Utara itu.
"Para penyelam sangat antusias dengan terumbu karang Pemuteran yang sudah terkenal ke seluruh dunia," paparnya sembari mengungkapkan Ratusan penyelam itu akan mengikuti berbagai macam kegiatan selama festival dilangsungkan.
Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, BBDF diklaim sebagai festival selam pertama yang dirangkaikan dengan kegiatan seni budaya di Indonesia.
"Tidak heran jika BBDF mendapat antusias tinggi dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar RI) dan wisatawan mancanegara (wisman), utamanya yang berasal dari Benua Australia dan Eropa," katanya.
Agus lebih lanjut menyatakan, upaya pelestarian terumbu karang di Bai Utara mendapat pengakuan dunia, baik itu oleh lembaga pelestarian terumbu karang dunia, "United Nation Development Program" (UNDP).
"Kami ingin menunjukkan potensi terumbu karang Buleleng yang kaya, dikemas dengan konservasi berbasis masyarakat setelah sempat rusak belasan tahun lalu," katanya.
Dikatakan, pihaknya ingin masyarakat di daerah itu juga merayakan dampak langsung atas upaya konservasi yang dilakukan. "Salah satunya mendatangkan wisatawan untuk menyelam," kata Agus.
Sementara itu Pembukaan Buleleng Bali Dive Festival (BBDF) digelar Jumat (23/10) dihadiri ratusan masyarakat lokal dan tamu mancanegara.
Festival yang dilaksanakan pada `low season` tidak mengurangi antusias masyarakat dan wisatawan lokal dan mancanegara hadir menyaksikan festival diving pertama di Bali Utara.
Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, yang berhalangan hadir diwakili Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Kementrian Pariwisata RI Prof I Gede Pitana. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015