Denpasar (Antara Bali) - Peranan usaha industri berskala kecil menjadi tulang punggung perolehan devisa dari ekspor Bali, karena mempunyai andil 32,31 persen dari total perdagangan luar negeri.

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, Made Suastika di Denpasar Kamis mengatakan, ada enam jenis produksi usaha industri Bali yang dipasarkan ke luar negeri yang meliputi ikan dalam kemasan kaleng, komponen rumah jadi, tas, alas kaki, barang plastik dan pakaian jadi (garmen).

Ia mengatakan, keenam jenis matadagangan itu menghasilkan devisa sebesar 101,4 juta dolar AS selama delapan bulan periode Januari--Agustus 2015.

Perolehan devisa tersebut 32,31 persen dari perdagangan aneka kerajinan dan komoditas nonmigas Bali lainnya seharga 314 juta dolar selama delapan bulan I-2015, perolehan devisa tersebut berkurang 8,11 persen jika dibandingkan periode yang sama 2014 mencapai 341,8 juta dolar.

"Dalam kondisi ekonomi dunia belum kondusif, pengusaha di daerah ini cukup kreatif dalam menciptakan matadagangan sesuai selera konsumen, dengan memanfaatkan rancang bangun (desain) yang mengikuti perkembangan zaman, disenangi dan dibeli konsumen dalam dan luar negeri.

Ia mengatakan, hasil industri kecil yang memasuki pasar ekspor, selama delapan bulan periode Januari-Agustus 2015 mampu menghasilkan devisa sebesar 101,4 juta dolar AS, berkurang 13,21 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2014 yang mampu mencatat meraih 116,9 juta dolar.

Dari enam hasil industri yang diekspor itu, ikan dalam kemasan kaleng menghasilkan devisa 8,6 juta dolar atas pengapalan 3.390 ton selama delapan bulan I-2015 berkurang 40,81 persen jika dibandingkan periode yang sama 2014 mencapai 14,6 juta dolar.

Ia menambahkan, aneka barang yang diproduksi memanfaatkan bahan baku plastik memperoleh devisa 11,4 juta dolar atas pengapalan 14,7 juta pcs selama Januari-Agustus 2015, melorot 24 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya hanya 15,1 juta dolar AS hasil penjualan 18,4 juta pcs.

Demikian pula sepatu yang dibuat dari kulit dan kain yang dihiasi dengan manik-manik (monte) yang banyak ditujukan kepada konsumen dari kalangan remaja sebanyak 267 ribu pcs seharga 1,1 juta dolar periode Januari-Agustus 2015, berkurang 22 persen dari periode sama 2014 mencapai 1,5 juta dolar.

Ia mengatakan, pakaian jadi yang dihiasi bordiran, rajutan dan berbagai jenis garmen lainnya buatan masyarakat Bali dikapalkan sebanyak 41 juta potong dari berbagai jenis dan bentuk seharga 72 juta dolar selama periode Januari-Agustus 2015.

Realisasi perdagangan pakaian tersebut berkurang enam persen jika dibandingkan dengan periode yang sama bulan lalu yang hanya mencapai 77 juta dolar dengan negara tujuan utama adalah Amerika serikat, Australia, Jepang dan Eropa. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015