Denpasar (Antara Bali) - Wisatawan asal Belanda cukup ramai berlibur ke Pulau Dewata untuk dapat menyaksikan aktivitas petani yang dilatarbelakangi keindahan sawah bertingkat yang sulit ditemukan di negara lain.
"Karunia Tuhan berupa keindahan alam yang masih alami itu bisa dijumpai di Bali yang mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi turis Belanda, baik yang berusia lanjut maupun usia muda," kata Made Suardana, seorang pemandu wisata khusus turis Belanda di Denpasar, Selasa.
Anak-anak muda asal negeri kincir angin itu tetap ramai berlibur ke Bali terutama pada musim libur pertengahan tahun sedangkan wisatawan lanjut usia (lansia) biasanya datang melakukan perjalanan wisata sekitar diakhir tahun.
"Turis Belanda masih ramai ke Bali bahkan sekarang lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya," tutur Made Suardana yang mengaku sering saat mengantar tamunya keliling Pulau Dewat, terpaksa menginap di vila di daerah pegunungan atau di kawasan jurang sungai.
Perkampungan seniman Ubud merupakan kawasan wisata yang menyuguhkan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan mancanegara yang berlibur ke Pulau Dewata, merupakan idaman bagi turis asing asal kawasan Eropa, seperti Belanda, Inggris, Amerika dan Prancis.
Kesulitan transportasi udara dari Bali ke Eropa pergi pulang tampaknya tidak mengurangi minat masyarakat Eropa terutama asal Belanda yang berlibur ke Pulau Dewata dengan rata-rata sekali kunjungan lebih dari seminggu ada di Bali.
Ia bersama kelompok pemandu wisata lainnya hampir setiap hari mengantar tamu asal Belanda di kepelosok pedesaan untuk bisa menyaksikan keindahan alam yang masih alami di daerah pegunungan, adat istiadat masyarakat yang tiada duanya di dunia.
Jika pelancong asal Belanda berusia lanjut yang umumnya suami istri ke Bali melakukan perjalanan untuk bernostalgia, dan mereka bisa menetap di daerah ini hingga satu bulan untuk bisa mencocokan cerita tentang kerajaan Bali yang pernah didengarnya.
Dinas Pariwisata Bali mencatat jumlah kunjungan turis Belanda ke daerah ini bertambah hampir sepuluh persen dari sebanyak 49.766 orang selama Januari-Agustus 2014 menjadi 54.762 orang periode yang sama 2015.
Tidak saja turis Belanda, wisatawan asing asal negara-negara Eropa lainnya juga bertambah banyak yang melakukan perjalanan ke Pulau Dewata, yakni Inggris mencapai 100.202 orang selama Januari-Agustus 2015 bertambah 20.38 persen dari periode yang sama 2014 hanya 83.236 orang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Karunia Tuhan berupa keindahan alam yang masih alami itu bisa dijumpai di Bali yang mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi turis Belanda, baik yang berusia lanjut maupun usia muda," kata Made Suardana, seorang pemandu wisata khusus turis Belanda di Denpasar, Selasa.
Anak-anak muda asal negeri kincir angin itu tetap ramai berlibur ke Bali terutama pada musim libur pertengahan tahun sedangkan wisatawan lanjut usia (lansia) biasanya datang melakukan perjalanan wisata sekitar diakhir tahun.
"Turis Belanda masih ramai ke Bali bahkan sekarang lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya," tutur Made Suardana yang mengaku sering saat mengantar tamunya keliling Pulau Dewat, terpaksa menginap di vila di daerah pegunungan atau di kawasan jurang sungai.
Perkampungan seniman Ubud merupakan kawasan wisata yang menyuguhkan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan mancanegara yang berlibur ke Pulau Dewata, merupakan idaman bagi turis asing asal kawasan Eropa, seperti Belanda, Inggris, Amerika dan Prancis.
Kesulitan transportasi udara dari Bali ke Eropa pergi pulang tampaknya tidak mengurangi minat masyarakat Eropa terutama asal Belanda yang berlibur ke Pulau Dewata dengan rata-rata sekali kunjungan lebih dari seminggu ada di Bali.
Ia bersama kelompok pemandu wisata lainnya hampir setiap hari mengantar tamu asal Belanda di kepelosok pedesaan untuk bisa menyaksikan keindahan alam yang masih alami di daerah pegunungan, adat istiadat masyarakat yang tiada duanya di dunia.
Jika pelancong asal Belanda berusia lanjut yang umumnya suami istri ke Bali melakukan perjalanan untuk bernostalgia, dan mereka bisa menetap di daerah ini hingga satu bulan untuk bisa mencocokan cerita tentang kerajaan Bali yang pernah didengarnya.
Dinas Pariwisata Bali mencatat jumlah kunjungan turis Belanda ke daerah ini bertambah hampir sepuluh persen dari sebanyak 49.766 orang selama Januari-Agustus 2014 menjadi 54.762 orang periode yang sama 2015.
Tidak saja turis Belanda, wisatawan asing asal negara-negara Eropa lainnya juga bertambah banyak yang melakukan perjalanan ke Pulau Dewata, yakni Inggris mencapai 100.202 orang selama Januari-Agustus 2015 bertambah 20.38 persen dari periode yang sama 2014 hanya 83.236 orang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015