Jakarta (Antara Bali) - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membiasakan diri cuci tangan pakai sabun guna menghindari berbagai penyakit.
"Cuci tangan pakai sabun merupakan cara sederhana, murah dan sangat efektif untuk menghindari berbagai penyakit," kata Menkes Nila Moeloek di Jakarta, Minggu.
Dia menyatakan hal tersebut terkait Puncak Peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia bertemakan Tangan Bersih Pangkal Sehat.
Menkes mengingatkan, perilaku cuci tangan pakai sabun yang tepat dilakukan setelah melakukan aktivitas apapun, sebelum menyiapkan makanan dan setelah buang air besar.
Selain itu, setelah memegang binatang, setelah memegang uang, sebelum menyusui bayi dan lain sebagainya.
"Perilaku mencuci tangan dengan sabun oleh masyarakat juga merupakan upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian balita," katanya.
Sementara itu, Direktur Penyehatan Lingkungan Kemenkes, Imran Agus Nurali menambahkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun bisa menurunkan angka kejadian diare.
Dia menambahkan, berdasarkan hasil riset WHO tahun 2005 diketahui bahwa perilaku CTPS dapat menurunkan kasus diare hingga 45 persen.
Cuci Tangan Pakai Sabun juga mampu mencegah infeksi cacing, infeksi mata dan penyakit kulit.
Selain itu, mencegah penyakit yang dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup manusia.
Sementara itu, berdasarkan Hasil riset kesehatan dasar tahun 2013 menunjukkan bahwa proporsi penduduk umur lebih dari 10 tahun yang berperilaku cuci tangan dengan benar di Indonesia meningkat dari 23,2 persen pada 2007 menjadi 47 persen pada 2013. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Cuci tangan pakai sabun merupakan cara sederhana, murah dan sangat efektif untuk menghindari berbagai penyakit," kata Menkes Nila Moeloek di Jakarta, Minggu.
Dia menyatakan hal tersebut terkait Puncak Peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia bertemakan Tangan Bersih Pangkal Sehat.
Menkes mengingatkan, perilaku cuci tangan pakai sabun yang tepat dilakukan setelah melakukan aktivitas apapun, sebelum menyiapkan makanan dan setelah buang air besar.
Selain itu, setelah memegang binatang, setelah memegang uang, sebelum menyusui bayi dan lain sebagainya.
"Perilaku mencuci tangan dengan sabun oleh masyarakat juga merupakan upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian balita," katanya.
Sementara itu, Direktur Penyehatan Lingkungan Kemenkes, Imran Agus Nurali menambahkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun bisa menurunkan angka kejadian diare.
Dia menambahkan, berdasarkan hasil riset WHO tahun 2005 diketahui bahwa perilaku CTPS dapat menurunkan kasus diare hingga 45 persen.
Cuci Tangan Pakai Sabun juga mampu mencegah infeksi cacing, infeksi mata dan penyakit kulit.
Selain itu, mencegah penyakit yang dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup manusia.
Sementara itu, berdasarkan Hasil riset kesehatan dasar tahun 2013 menunjukkan bahwa proporsi penduduk umur lebih dari 10 tahun yang berperilaku cuci tangan dengan benar di Indonesia meningkat dari 23,2 persen pada 2007 menjadi 47 persen pada 2013. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015