Denpasar (Antara Bali) - Keramik buatan Bali seperti piring, mangkok dan perabotan rumah tangga lainnya mampu bersaing di pasaran ekspor serta banyak mendapat pesanan dari pengusaha hotel.

"Mata dagangan menembus pasaran Jepang, Italia dan negara Eropa lainnya," kata Ni Nyoman Sumiati, seorang pengeskspor aneka kerajinan dan keramik di Denpasar Sabtu.

Meskipun perkembangan perekonomian global belum menggembirakan yang menyebabkan perdagangan ke luar negeri agak seret namun para pedagang pengekspor maupun pengusaha keramik sudah mengetahui pasti siklus perdagangan kerajinan bernilai seni .

Para pengrajin tetap berproduksi sehingga begitu datang pesanan barang siap terkirim, katanya.

Nyoman Sumiati mengakui realisasi perdagangan ekspor barang seni jenis keramik agak berkurang tahun ini akibat kondisi ekonomi negara konsumen pertumbuhannya belum seperti semula.

Lain halnya dengan gerabah yang dibuat dari tanah lihat yang laku keras di pasaran ekspor dengan negara Italia, Spanyol, Inggeris, Jerman dan Amerika Serikat.

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali, Made Suastika mengakui realisasi perdagangan ekspor keramik maupun gerabah buatan Bali agak berkurang akibat kondisi ekonomi global yang belum tumbuh sebagaimana diharapkan.

Perdagangan ekspor gerabah buatan masyarakat Bali dalam perolehan devisanya mencapai satu juta dolar AS selama delapan bulan periode Januari-Agustus 2015.

Hasil perdagangan itu berkurang 34,19 persen, jika dibandingkan periode yang sama 2014 yang mencapai 1,6 juta dolar.

Sementara pasaran ekspor keramik dari Bali perioda Januari-Agustus 2015 agak melorot, bahkan perolehan devisanya turun 21,62 persen, menjadi hanya 809 ribu dolar, jika dibandingkan delapan bulan pertama tahun 2014 mencapai satu juta dolar.

Namun demikian, perajin keramik tetap berkreasi yang dipadukan budaya Bali walaupun pasaran di luar negeri belum menggembirakan.  (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015