Denpasar (Antara Bali) - Junior Chamber International (JCI) Indonesia mendukung adanya paket kebijakan ekonomi I-IV yang diharapkan mampu medongkrak ekonomi Tanah Air yang lebih produktif.

"Kita harus lepaskan diri dari zona nyaman kalau mau bersiang. Kebijakan ekonomi yang dilakukan, sepanjang menggeser dari pola konsumtif ke produktif, kami dukung," kata JCI Indonesia National President 2015, Ida Bagus Agung Gunarthawa ditemui usai pembukaan Konvensi Nasional JCI Indonesia di Denpasar, Jumat.

Pihaknya mengapresiasi adanya empat kebijakan ekonomi yang dilahirkan Presiden Joko Widodo sehingga pemerintah lebih fokus salah satunya dalam kemudahan investasi dan memotong rantai administrasi yang panjang.

Sehingga dengan dikeluarkannya inovasi berupa kebijakan ekonomi tersebut diharapkan memberikan angin segar bagi pelaku usaha yang pada akhirnya berdampak terhadap kelangsungan ekonomi masyarakat karena dinilai lebih efektif dan efisien.

Apalagi, lanjut dia, kebijakan itu salah satunya dinilai telah mengangkat nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS yang sebelumnya sempat melorot hingga lebih dari Rp14.000 dan kini telah mampu merangkak naik.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengeluarkan paket kebijakan ekonomi I-III yang difokuskan untuk mendorong daya saing industri nasional, percepatan proyek infrastruktur nasional serta meningkatkan investasi di bidang properti.

Kebijakan menyangkut kemudahan perizinan usaha dipangkas menjadi hanya tiga jam sehingga investor dapat dengan cepat menerima kepastian dalam merealisasikan investasinya.

Selain itu penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), gas dan tarif listrik bagi industri dapat menekan beban biaya perusahaan di sektor aneka industri di antaranya otomotif dan komponennya, tekstil dan elektronik.

Sedangkan paket kebijakan ekonomi jilid IV akan lebih banyak mengenai sektor ketenagakerjaan hingga kemudahan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015