Denpasar (Antara Bali) - Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali terus memantau perkembangan 67 atlet yang masuk Program Emas Daerah (Primada) untuk dipersiapkan ke ajang kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jawa Barat.

"Kami sudah memantau 67 atlet Primada itu, yang sempat membela daerahnya diajang Porprov Bali 2015, sehingga dapat didata prestasi yang diraihnya," kata Bidang Prestasi (Binpres) KONI Bali, Nyoman Yamadhiputra, saat dihubungi di Denpasar, Jumat.

Menurut dia, upaya itu dilakukan sebagai bahan evaluasi untuk atlet Primada sehingga KONI Bali dapat medata prestasi atletnya secara riil.

Yamadhiputra menegaskan apabila 67 atlet Primada tersebut jejak prestasi menurun, kata dia, akan terancam dicoret untuk mengikuti PON.

"Untuk itu, kami ingin mengevaluasi kembali untuk menjadi bahan pertimbangan dan mengecek jumlahnya sesuai hasil Porprov resmi dari panitia induk," ujar Yamadhiputra.

Oleh sebab itu, pihaknya masih menunggu hasil laporan dari panitia induk Porprov Bali secara akurat atlet Primada yang masuk cabor apa saja yang meraih prestasi dan siapa yang berhasil menyingkirkan atlet Primada dalam Porprov itu.

"Para atlet Primada yang sudah tidak ada peluang ikut Pra PON kita langsung degradasi," ujar Yamadhiputra, pria asal Tabanan yang pernah menjadi atlet pencak silat itu.

Ia menambahkan, pihaknya akan mempromosi atlet di Primada yang lolos PON, karena akan membawa Bali diajang nasional dan Tahun 2016 berencana meningkatkan honor atlet Primada setiap bulannya dari KONI Bali melalui hibah dana Provinsi.

"Secara rincian honor atlet Primada grade satu saat ini sebesar Rp2,5 juta, grade dua Rp1,75 juta dan grade tiga Rp1,5 juta per atlet," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015