Denpasar  (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika kembali mengimbau masyarakat di Pulau Dewata agar jangan meliarkan anjing peliharaan untuk meminimalisasi penyebaran virus rabies.

"Saya sekali lagi mengimbau kepada masyarakat janganlah meliarkan anjingnya. Kita sudah mengeliminasi beberapa puluh ribu, tetapi masih saja banyak. Tolonglah mari kita lebih sayang kepada nyawa manusia dari pada nyawa anjing itu," kata Gubernur Pastika usai menghadiri sidang paripurna DPRD Bali di Denpasar, Selasa.

Pihaknya sangat mengkhawatirkan jika sampai anjing liar menggigit hewan lain, maka akan semakin sulit untuk mengatasi persoalan rabies. Dia mencontohkan kalau sampai anjing menggigit monyet dan monyetnya masuk hutan, hal sangat sulit untuk menemukan monyet itu.

"Oleh karena itu, saya mengimbau kepada masyarakat, kalau punya anjing agar diikat di rumah, dan lakukan vaksinasi. Mau seberapa banyak pun VAR itu tidak akan cukup kalau tetap dilepas sampai puluhan ribu ekor itu," ucapnya.

Pastika juga meminta kesadaran masyarakat agar turut mengeliminasi anjing yang ditemukan berkeliaran dan jangan hanya menunggu tim eliminasi dari pemerintah provinsi. Apalagi di tengah jumlah populasi anjing yang diprediksi lebih dari 400 ribu ekor itu.

"Saya benar-benar memohon kepada `krama` atau warga Bali, tolong lindungi diri masing-masing dari rabies. Pemerintah sudah menghabiskan uang banyak sekali dan tenaga banyak sekali, baik pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota semua sudah menghabiskan banyak sekali uang sejak berkembangnya rabies di Bali," ucapnya.

Mantan Kapolda Bali itu tidak bermaksud menyalahkan masyarakat, tetapi diingatkan bahwa upaya penanganan rabies tidak bisa semuanya tergantung pemerintah. "Jadi kalau partisipasi masyarakat sama sekali tidak ada, ini (rabies-red) akan terjadi terus sampai kapanpun," ucap Pastika.

Menurut dia, meskipun sebelumnya Pemprov Bali menargetkan pada 2015 ini Bali bisa bebas rabies, tetapi jika rakyatnya tidak mau berpartisipasi akan sulit untuk mencapainya. "Jadi mari kita bersama-sama. Mau segunung dikasi VAR akan habis jika tidak ada partisipasi masyarakat," katanya.

Pada sidang paripurna dengan agenda pandangan umum fraksi terhadap RAPBD Bali 2016 itu, Fraksi PDI Perjuangan juga menyoroti persoalan rabies tersebut.

"Marilah kita tumbuhkan rasa memiliki, bersama-sama untuk menjaga citra Bali," kata anggota DPRD Bali Ketut Kariyasa Adnyana saat membacakan pandangan fraksinya itu. (APP)

Pewarta: Pewarta : Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Purnama Putra


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015