Denpasar (Antara Bali) - Provinsi Bali menjadi tuan rumah dalam kegiatan "Internasional Conference and Exhibition (Code) yang berlangsung di Hotel Padma Resort Legian, Kuta, Bali, 21-23 September 2015.
"Dalam simposium ini menghadirkan pembicara dari Director Land Mobile Communications Division, MIC Japan Mr Junichi Nakazawa dan Dr Muhammad Budi Setiawan Direktur Jenderal Kominfo Indonesia," kata Ketua panitia Code Bali Rudi Lumanto di Denpasar, Senin.
Tujuan konferensi itu, atas keinginan sejumlah ilmuwan dari berbagai wilayah di tanah air membentuk INDONESIA 5G FORUM (I5GF) yang merupakan terobosan kongkret di bidang komunikasi, agar anak bangsa tidak hanya menjadi pengguna tapi juga berperan lebih besar di ajang teknologi 5G.
Para pakar ingin mengangkat Indonesia ke posisi penting dalam percaturan perkembangan teknologi informasi 10mbps (3G) menuju 50gbps (5G)
Dengan bantuan segenap pemangku kepentingan atau "stakeholder" itu, lanjut dia, para ilmuwan sedang mempersiapkan teknologi 5G yang akan menempatkan Indonesia sebagai basis "e-commerce" dalam menggerakkan roda perekonomian yang tidak tersekat batas wilayah dan model transaksi.
"Teknologi 5G akan berperan mempercepat implementasi broadband Indonesia yang terdiri dari ribuan kepulauan yang terpisah namun kaya akan potensi kedaerahan," ujarnya.
Teknologi tersebut juga akan mempermudah transaksi dengan segala unsur di daerah hingga ke pelosok nusantara.
"Salah satunya dengan menciptakan `market place` model Alibaba versi Indonesia sebagai hubungan industri maritim yang menghubungkan seluruh lokasi pelelangan ikan di nusantara," ujarnya.
Namun, untuk mengoptimalkan potensi Indonesia berbasiskan teknologi 5G membutuhkan "cyber security" yang handal agar Indonesia mampu menjadi pusat bisnis dan transaksinya sekaligus. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Dalam simposium ini menghadirkan pembicara dari Director Land Mobile Communications Division, MIC Japan Mr Junichi Nakazawa dan Dr Muhammad Budi Setiawan Direktur Jenderal Kominfo Indonesia," kata Ketua panitia Code Bali Rudi Lumanto di Denpasar, Senin.
Tujuan konferensi itu, atas keinginan sejumlah ilmuwan dari berbagai wilayah di tanah air membentuk INDONESIA 5G FORUM (I5GF) yang merupakan terobosan kongkret di bidang komunikasi, agar anak bangsa tidak hanya menjadi pengguna tapi juga berperan lebih besar di ajang teknologi 5G.
Para pakar ingin mengangkat Indonesia ke posisi penting dalam percaturan perkembangan teknologi informasi 10mbps (3G) menuju 50gbps (5G)
Dengan bantuan segenap pemangku kepentingan atau "stakeholder" itu, lanjut dia, para ilmuwan sedang mempersiapkan teknologi 5G yang akan menempatkan Indonesia sebagai basis "e-commerce" dalam menggerakkan roda perekonomian yang tidak tersekat batas wilayah dan model transaksi.
"Teknologi 5G akan berperan mempercepat implementasi broadband Indonesia yang terdiri dari ribuan kepulauan yang terpisah namun kaya akan potensi kedaerahan," ujarnya.
Teknologi tersebut juga akan mempermudah transaksi dengan segala unsur di daerah hingga ke pelosok nusantara.
"Salah satunya dengan menciptakan `market place` model Alibaba versi Indonesia sebagai hubungan industri maritim yang menghubungkan seluruh lokasi pelelangan ikan di nusantara," ujarnya.
Namun, untuk mengoptimalkan potensi Indonesia berbasiskan teknologi 5G membutuhkan "cyber security" yang handal agar Indonesia mampu menjadi pusat bisnis dan transaksinya sekaligus. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015