Jakarta (Antara Bali) - Bursa Efek Indonesia (BEI) memproyeksikan total nilai penawaran umum perdana saham (IPO) pada tahun 2015 ini dapat melampaui pencapaian tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp9,12 triliun.
"Hingga September 2015 nilai IPO sebesar Rp9,02 triliun. Jika melihat dari data tersebut, maka masih ada kemungkinan total nilai IPO di tahun 2015 ini akan melampaui total nilai IPO di sepanjang tahun lalu," kata Sekertaris Perusahaan BEI Irmawati Amran dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.
Ia mengemukakan bahwa nilai IPO 2015 itu terdiri dari 10 emiten baru dan dua emiten yang melakukan pencatatan saham kembali (relisting), sedangkan pada 2014 terdiri dari 24 emiten.
Sementara untuk data pencatatan saham tambahan, Irmawati Amran mengemukakan, pada periode Januari 2015 hingga 11 September 2015 (year to date) terdapat 14 emiten yang melakukan "rights issue" dengan total nilai sebesar Rp31,68 miliar, lebih rendah dibandingkan 2014 lalu yang sebesar Rp39,22 triliun.
Sementara itu, lanjut dia, untuk nilai total emisi obligasi dan sukuk korporasi yang tercatat di BEI di sepanjang tahun ini berjumlah 37 emisi dengan nilai emisi Rp48,51 triliun. Nilai emisi itu telah melampaui pencapaian di sepanjang 2014 dengan total nilai emisi Rp46,84 triliun.
Tercatat, total nilai emisi obligasi dan sukuk sampai dengan saat ini berjumlah 272 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp247,21 triliun dan 100 juta dolar AS, diterbitkan oleh 104 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 95 seri dengan nilai nominal Rp1.400,95 triliun dan lima EBA senilai Rp2,59 triliun.
Irmawati Amran juga mengemukakan bahwa di tengah pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEI, tercatat rata-rata nilai transaksi harian turun sebesar 7,59 persen dari Rp4,53 triliun menjadi Rp4,18 triliun dan rata-rata volume turun 3,57ersen. Ratta-rata frekuensi naik 0,17 persen.
Dan, selama periode 7 September 2015 hingga 11 September 2015, investor asing mencatatkan jual bersih atau "net sell" senilai Rp1,82 triliun. Sepanjang tahun ini, investor asing mencatatkan "net sell" senilai Rp8,92 triliun. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Hingga September 2015 nilai IPO sebesar Rp9,02 triliun. Jika melihat dari data tersebut, maka masih ada kemungkinan total nilai IPO di tahun 2015 ini akan melampaui total nilai IPO di sepanjang tahun lalu," kata Sekertaris Perusahaan BEI Irmawati Amran dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.
Ia mengemukakan bahwa nilai IPO 2015 itu terdiri dari 10 emiten baru dan dua emiten yang melakukan pencatatan saham kembali (relisting), sedangkan pada 2014 terdiri dari 24 emiten.
Sementara untuk data pencatatan saham tambahan, Irmawati Amran mengemukakan, pada periode Januari 2015 hingga 11 September 2015 (year to date) terdapat 14 emiten yang melakukan "rights issue" dengan total nilai sebesar Rp31,68 miliar, lebih rendah dibandingkan 2014 lalu yang sebesar Rp39,22 triliun.
Sementara itu, lanjut dia, untuk nilai total emisi obligasi dan sukuk korporasi yang tercatat di BEI di sepanjang tahun ini berjumlah 37 emisi dengan nilai emisi Rp48,51 triliun. Nilai emisi itu telah melampaui pencapaian di sepanjang 2014 dengan total nilai emisi Rp46,84 triliun.
Tercatat, total nilai emisi obligasi dan sukuk sampai dengan saat ini berjumlah 272 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp247,21 triliun dan 100 juta dolar AS, diterbitkan oleh 104 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 95 seri dengan nilai nominal Rp1.400,95 triliun dan lima EBA senilai Rp2,59 triliun.
Irmawati Amran juga mengemukakan bahwa di tengah pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEI, tercatat rata-rata nilai transaksi harian turun sebesar 7,59 persen dari Rp4,53 triliun menjadi Rp4,18 triliun dan rata-rata volume turun 3,57ersen. Ratta-rata frekuensi naik 0,17 persen.
Dan, selama periode 7 September 2015 hingga 11 September 2015, investor asing mencatatkan jual bersih atau "net sell" senilai Rp1,82 triliun. Sepanjang tahun ini, investor asing mencatatkan "net sell" senilai Rp8,92 triliun. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015