Denpasar (Antara Bali) - Daerah Peguyangan tepatnya jalan Ahmad Yani Utara, Kota Denpasar, Bali mengalami kelangkaan gas elpiji (LPG) tiga kilogram sejak dua minggu terakhir, sehingga masyarakat kesulitan memperoleh bahan untuk memasak kebutuhan sehari-hari.

"Kelangkaan gas LPG tabung tiga kilogram itu sekarang ini betul-betul sangat parah, karena masyarakat sangat sulit memperolehnya," kata Arifin, salah seorang pedagang ayam goreng di daerah itu, Jumat.

Ia mengaku, sempat keliling mencari LPG, namun tidak berhasil sehingga sangat mengganggu usahanya menjual ayam gorengan yang sangat tergantung dari LPG.

Sejumlah agen dan sub agen elpiji tiga kilogram persediaannya kosong karena tidak ada pasokan dari distributor, sehingga para pedagang makanan aktivitasnya sangat tergantung.

Kondisi demikian mengakibatkan sejumlah masyarakat memilih beralih menggunakan kompor minyak tanah atau elpiji 12 kilogram, meskipun nilainya jauh lebih mahal. Hal itu jelas merugikan masyarakat miskin yang selama ini menjadi pelanggan gas tabung melon.

Salah seorang pengecer elpiji tiga kilogram di Jalan Ahmad Yani, Ni Made Astini mengaku sebagian besar pelanggannya adalah ibu rumah tangga dan pedagang penjual makanan yang ada di sekitarnya.

Menurut pengakuannya harga elpiji tiga kilogram sekarang Rp20.000/tabung namun jenis barang itu diperoleh.

Ia mengaku ketika pasokan lancar mendapat LPG dari distributor seharga Rp18.000/tabung, selama ini dijual ke pelanggan Rp20.000/tabung.

Namun sejak dua minggu terakhir pasokan elpiji itu sangat menurun hingga sekarang menjadi keluhan masyarakat, ujar Made Astini. (WDY/i018)

Pewarta: Pewarta: I Gusti Nyoman Adi Purnama Putra

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015