Denpasar (Antara Bali) - Perolehan devisa dari perdagangan ekspor ikan dalam kemasan kaleng produksi usaha industri kecil Bali melorot hingga 38,9 persen dari bernilai 11,7 juta dolar AS selama enam bulan periode Januari-Juni 2014 menjadi hanya seharga 7,1 juta dolar selama Januari-Juni 2015.

Hasil perdagangan itu akibat pengirimannya berkurang dari sebanyak 3.743 ton enam bulan I-2014 menjadi hanya 2.928 ton periode yang sama 2015, kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Bali, Made Suastika di Denpasar, Rabu.

Banyak hal yang menyebabkan berkurangnya perdagangan ekspor ikan dalam kemasan kaleng di daerah ini, antara lain akibat kondisi ekonomi global yang pertumbuhannya di negara konsumen belum sebagaimana diharapkan dan terbatasnya bahan baku.

Ikan dan daging olahan yang diproduksi pengusaha Bali hampir 90 persen ditujukan kepada pemenuhan permintaan konsumen Amerika Serikat, sedangkan ikan dan udang 33,46 persen dikapalkan ke Amerika Serikat dan 20,30 persen ke Jepang dan sisanya ke negara lain.

Sementara Bank Indonesia juga mencatat pertumbuhan ekonomi Bali dari subkategori perikanan mengalami perlambatan, terlihat dari perlambatan tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan pada triwulan II 2015.

Tangkapan ikan di PPN Pengambengan pada triwulan II 2015 tercatat tumbuh sebesar 36 persen (yoy), jauh lebih rendah diibandingkan dengan triwulan I 2015 yang mencapai 180 persen (yoy) atau 6,35 ribu ton dan jumlah itu juga berkurang dari sebelumnya mencapai 10.680 ton.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Bank Indonesia Perwakilan Bali diperoleh informasi bahwa penurunan hasil tangkapan tersebut merupakan dampak dari peraturan kemaritiman khususnya seperti larangan penggunaan kapal asing. (APP)

Pewarta: Pewarta : I Ketut Sutika

Editor : Adi Purnama Putra


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015