Amlapura (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta meninjau rencana penataan Pura
Besakih di Kabupaten Karangasem, agar ke depannya dapat memberikan
kenyamanan pada umat yang bersembahyang dan tetap menjadi daya tarik
wisatawan.
Sudikerta saat meninjau pura terbesar di Bali itu, di Amlapura, Kamis, mengatakan semakin membludaknya wisatawan dan "pamedek" atau umat yang datang ke Pura Besakih harus diimbangi dengan penataan infrastruktur maupun penataan areal pura dengan baik.
Dalam peninjauan yang diawali dengan sembahyang bersama ini, Sudikerta menyoroti beberapa hal yang benar-benar harus segera ditata dengan baik. Hal pertama yang menjadi sorotan adalah jalan aspal di sebelah barat pura yang menuju "pewaregan" atau dapur utama.
Dia menginginkan agar jalan tersebut diperlebar dengan cara menggusur tebing yang ada di sebelah kanan dan kiri jalan tersebut sehingga di jalan yang biasanya sering terjadi kemacetan saat umat datang ramai bisa terpecah dengan dilebarkan jalan tersebut.
Masuk ke areal Pura Penataran Agung, Besakih, demikian pula dengan "natah" atau halaman pura agar pavingnya dirapikan. "Ini paving banyak yang rusak, jelek kelihatannya, segera dirapikan dan juga jangan ada lagi saluran drainase yang terbuka seperti itu, tutupi saja pakai jeruji besi biar tidak membahayakan pemedek saat sembahyang," tegas Sudikerta.
Beberapa "pelinggih" atau tempat suci yang atap merunya rusak dan penataan taman di seluruh areal pura juga tidak luput dari perhatian Wagub Sudikerta.
"Saya minta taman-aman ini ditata dan dirawat dengan baik, tanami bunga-bunga. Selain itu beberapa pelinggih juga harus segera direnovasi, sehingga kalau semua sudah tertata dengan baik ini bisa memberikan kesan indah, nyaman dan suci bagi umat," ucapnya.
Para pedagang yang berjualan di pelataran jalan dari Pura Penataran Agung sampai ke pintu masuk utama Pura Besakih juga diminta ditertibkan.
Sudikerta mengimbau agar kedepannya para pendangang tidak lagi berjualan di areal tersebut karena akan memberikan kesan yang tidak baik.
"Saya minta pedagang-pedagang ini untuk segera direlokasi, karena ini akan terlihat sangat tidak elok. Untuk sekarang saya berikan keringanan asal tetap menjaga kebersihan dan kesucian pura, tetapi nanti kalau kita sudah sediakan tempat, mau tidak mau mereka harus menempati tempat yang sudah disediakan," katanya.
Pada akhir peninjauan, Wagub mengharapkan agar apa yang telah menjadi sorotannya saat ini mengenai penataan Pura Besakih untuk segera ditindak lanjuti oleh SKPD terkait yang menjadi leading sector sehingga dananya dapat segera dianggarkan pada tahun 2016. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Sudikerta saat meninjau pura terbesar di Bali itu, di Amlapura, Kamis, mengatakan semakin membludaknya wisatawan dan "pamedek" atau umat yang datang ke Pura Besakih harus diimbangi dengan penataan infrastruktur maupun penataan areal pura dengan baik.
Dalam peninjauan yang diawali dengan sembahyang bersama ini, Sudikerta menyoroti beberapa hal yang benar-benar harus segera ditata dengan baik. Hal pertama yang menjadi sorotan adalah jalan aspal di sebelah barat pura yang menuju "pewaregan" atau dapur utama.
Dia menginginkan agar jalan tersebut diperlebar dengan cara menggusur tebing yang ada di sebelah kanan dan kiri jalan tersebut sehingga di jalan yang biasanya sering terjadi kemacetan saat umat datang ramai bisa terpecah dengan dilebarkan jalan tersebut.
Masuk ke areal Pura Penataran Agung, Besakih, demikian pula dengan "natah" atau halaman pura agar pavingnya dirapikan. "Ini paving banyak yang rusak, jelek kelihatannya, segera dirapikan dan juga jangan ada lagi saluran drainase yang terbuka seperti itu, tutupi saja pakai jeruji besi biar tidak membahayakan pemedek saat sembahyang," tegas Sudikerta.
Beberapa "pelinggih" atau tempat suci yang atap merunya rusak dan penataan taman di seluruh areal pura juga tidak luput dari perhatian Wagub Sudikerta.
"Saya minta taman-aman ini ditata dan dirawat dengan baik, tanami bunga-bunga. Selain itu beberapa pelinggih juga harus segera direnovasi, sehingga kalau semua sudah tertata dengan baik ini bisa memberikan kesan indah, nyaman dan suci bagi umat," ucapnya.
Para pedagang yang berjualan di pelataran jalan dari Pura Penataran Agung sampai ke pintu masuk utama Pura Besakih juga diminta ditertibkan.
Sudikerta mengimbau agar kedepannya para pendangang tidak lagi berjualan di areal tersebut karena akan memberikan kesan yang tidak baik.
"Saya minta pedagang-pedagang ini untuk segera direlokasi, karena ini akan terlihat sangat tidak elok. Untuk sekarang saya berikan keringanan asal tetap menjaga kebersihan dan kesucian pura, tetapi nanti kalau kita sudah sediakan tempat, mau tidak mau mereka harus menempati tempat yang sudah disediakan," katanya.
Pada akhir peninjauan, Wagub mengharapkan agar apa yang telah menjadi sorotannya saat ini mengenai penataan Pura Besakih untuk segera ditindak lanjuti oleh SKPD terkait yang menjadi leading sector sehingga dananya dapat segera dianggarkan pada tahun 2016. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015