Singaraja (Antara Bali) - Warbuton James Philip (53), warga negara Australia yang tinggal di jalan Nakula, Desa Anturan, Singaraja, Kabupaten Buleleng, Selasa balik melaporkan istrinya Luh Ariani (24) setelah sebelumnya ia juga dilaporkan ke polisi.
Philip yang pensiunan polisi di negaranya itu melaporkan istrinya telah berbuat kasar kepada dirinya. Sementara tindakan kekerasan Philip kepada istrinya terjadi pada Sabtu (16/10) sekitar pukul 07.30 Wita.
Kabag Bina Mitra Polres Buleleng Kompol Nyoman Sukasena didampingi petugas Reskrim Iptu Dewa Alit Kamboja menjelaskan bahwa dalam laporannya, Philip mengaku bahwa sebelum kejadian membenturkan kepala istrinya ia terlebih dahulu mendapat perbuatan kasar dari pasangan hidupnya itu.
"Korban mengaku sempat dipukul oleh Ariani dengan menggunakan kunci Inggris serta sebilah pisau dapur hanya karena tidak mau melayani istrinya yang mengajak berhubungan badan," ujar Sukasena.
Bukan hanya melakukan penganiayaan terhadap suaminya, dari keterangan Philip kepada aparat kepolisian Resor Buleleng, Ariani bahkan sempat ingin menusukkan pisau ke arah perut warga asal Negeri Kanguru itu.
Alit ketika melengkapi keterangan Sukasena mengatakan, dari laporan Philip, Ariani juga sempat membawa lari paspor milik dua anak Philip, masing-masing Daniel dan Justin.
"Seusai menusuk-nusukan pisau dan kepalanya berhasil dibanting ke lantai oleh Philip, Ariani langsung lari dengan membawa surat berharga itu," kata Alit.
Alit menjelaskan, sebelum terjadi percekcokan antara kedua pasangan suami istri tersebut, Ariani juga dikatakan sempat menampar bagian wajah Philip setelah ia menolak menjelaskan identitas wanita yang menghubunginya lewat ponsel pribadinya.
Sebelumnya, Ariani melaporkan Philip ke kantor Polres Buleleng dengan tuduhan melakukan penganiayaan karena alasan cemburu setelah menerima telepon bersuara wanita di ponsel pribadi suaminya itu.
"Kasus ini tergolong kekerasan dalam rumah tangga dan laporan keduanya tetap ditanggapi serta akan dilakukan pengembangan terkait pengakuan dari pasangan yang sedang berseteru ini. Kasusnya memang sedikit sensitif karena Philip masih menjadi warga negara Australia," ucap Sukasena.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Philip yang pensiunan polisi di negaranya itu melaporkan istrinya telah berbuat kasar kepada dirinya. Sementara tindakan kekerasan Philip kepada istrinya terjadi pada Sabtu (16/10) sekitar pukul 07.30 Wita.
Kabag Bina Mitra Polres Buleleng Kompol Nyoman Sukasena didampingi petugas Reskrim Iptu Dewa Alit Kamboja menjelaskan bahwa dalam laporannya, Philip mengaku bahwa sebelum kejadian membenturkan kepala istrinya ia terlebih dahulu mendapat perbuatan kasar dari pasangan hidupnya itu.
"Korban mengaku sempat dipukul oleh Ariani dengan menggunakan kunci Inggris serta sebilah pisau dapur hanya karena tidak mau melayani istrinya yang mengajak berhubungan badan," ujar Sukasena.
Bukan hanya melakukan penganiayaan terhadap suaminya, dari keterangan Philip kepada aparat kepolisian Resor Buleleng, Ariani bahkan sempat ingin menusukkan pisau ke arah perut warga asal Negeri Kanguru itu.
Alit ketika melengkapi keterangan Sukasena mengatakan, dari laporan Philip, Ariani juga sempat membawa lari paspor milik dua anak Philip, masing-masing Daniel dan Justin.
"Seusai menusuk-nusukan pisau dan kepalanya berhasil dibanting ke lantai oleh Philip, Ariani langsung lari dengan membawa surat berharga itu," kata Alit.
Alit menjelaskan, sebelum terjadi percekcokan antara kedua pasangan suami istri tersebut, Ariani juga dikatakan sempat menampar bagian wajah Philip setelah ia menolak menjelaskan identitas wanita yang menghubunginya lewat ponsel pribadinya.
Sebelumnya, Ariani melaporkan Philip ke kantor Polres Buleleng dengan tuduhan melakukan penganiayaan karena alasan cemburu setelah menerima telepon bersuara wanita di ponsel pribadi suaminya itu.
"Kasus ini tergolong kekerasan dalam rumah tangga dan laporan keduanya tetap ditanggapi serta akan dilakukan pengembangan terkait pengakuan dari pasangan yang sedang berseteru ini. Kasusnya memang sedikit sensitif karena Philip masih menjadi warga negara Australia," ucap Sukasena.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010