Denpasar (Antara Bali) -Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali menargetkan 650 pengelola koperasi di sembilan kabupaten/kota mulai Agustus sampai Desember 2015 mendapatkan pelatihan peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM).
"Kami menargetkan 650 orang pengelola koperasi mendapatkan pelatihan SDM untuk memperkuat jati diri koperasi sekaligus meningkatkan profesionalismenya," ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Patra, saat dihubungi di Denpasar, Senin.
Menurut dia, upaya itu dilakukan agar 650 nggota itu betul-betul memiliki tekad memajukan koperasi sehingga sejalan dengan apa yang diharapkan pemerintah dan juga mampu mempersiapkan diri dalam persaingan Pasar Bebas Asia Tenggara atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
Untuk pendanaan program pelatihan itu, kata dia, sudah dibiayai pemerintah karena itu dalam pelaksanaan pelatihan harus lebih selektif sesuai dengan kebutuhan pengembangan koperasi di masing-masing kabupaten/kota.
Ia mencontohkan kegiatan pelatihan angota pengelola ini dikondisikan pada koperasi yang ada dikabupaten/kota yang tidak memiliki tenaga ahli dibidangi akutansi, maupun manajemen sehingga diwajibkan mengirimkan anggotanya untuk mengikuti pelatihan itu.
Di Provinsi Bali terdapat sebanyak 4.803 pada Tahun 2015, dimana 10 hingga 11 persen dari jumlah itu tidak aktif menggerakkan usahanya, sehingga meminta anggota koperasi dimasing-masing kabupaten/kota untuk melakukan evaluasi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami menargetkan 650 orang pengelola koperasi mendapatkan pelatihan SDM untuk memperkuat jati diri koperasi sekaligus meningkatkan profesionalismenya," ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Patra, saat dihubungi di Denpasar, Senin.
Menurut dia, upaya itu dilakukan agar 650 nggota itu betul-betul memiliki tekad memajukan koperasi sehingga sejalan dengan apa yang diharapkan pemerintah dan juga mampu mempersiapkan diri dalam persaingan Pasar Bebas Asia Tenggara atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
Untuk pendanaan program pelatihan itu, kata dia, sudah dibiayai pemerintah karena itu dalam pelaksanaan pelatihan harus lebih selektif sesuai dengan kebutuhan pengembangan koperasi di masing-masing kabupaten/kota.
Ia mencontohkan kegiatan pelatihan angota pengelola ini dikondisikan pada koperasi yang ada dikabupaten/kota yang tidak memiliki tenaga ahli dibidangi akutansi, maupun manajemen sehingga diwajibkan mengirimkan anggotanya untuk mengikuti pelatihan itu.
Di Provinsi Bali terdapat sebanyak 4.803 pada Tahun 2015, dimana 10 hingga 11 persen dari jumlah itu tidak aktif menggerakkan usahanya, sehingga meminta anggota koperasi dimasing-masing kabupaten/kota untuk melakukan evaluasi. (WDY)
Editor : I Made Surya
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015