Mangupura (Antara Bali) - Warga perantau yang selama ini tinggal di Bali lebih awal melakukan mudik ke kampung halaman ke berbagai daerah di Indonesia, dengan harapan mendapatkan tiket murah di Bandara.

"Jika mudik menjelang Lebaran pasti harga tiket melonjak," kata Novi Indri, asal Surabaya di Bandara Ngurah Rai, Tuban, Kabupaten Badung, Jumat.

Ia mengaku, sengaja lebih awal mudik untuk memperoleh harga tiket pesawat udara yang terjangkau ke Surabaya yakni Rp700.000.

"Jika mudik menjelang lebaran harga tiket bisa dua kali lipat mencapai Rp 1 juta," ujar Novi Indri yang merupakan salah seorang dari ratusan perantau di Bali yang melakukan mudik lebih awal.

Padahal hari-hari biasa harga tiket murah dari Bandara Ngurah Rai, Bali ke Surabaya hanya berkisar Rp 500-Rp 600.000.

Harga tersebut menjelang mudik lebaran berangsur-angsur naik dan Bandara Ngurah Rai kini mulai dipadati pemudik tujuan ke berbagai daerah di Indonesia.

Ratusan wisatawan domestik mulai meninggalkan Bali melewati terminal domestik Bandara Ngurah Rai.

"Kalau pulangnya pas mepet hari raya Idul Fitri, biasanya sering macet di jalan dan itu yang membuat saya malas, menghabiskan waktu terlalu lama di jalan," ungkap wanita berjilbab itu.

Ia mengatakan, pulang ke Surabaya bersama dua anak dan suaminya kemungkinan akan menghabiskan waktu libur lebaran selama dua minggu di kampung halamannya.

Sementara, Narsiah, asal Kalimantan mengaku, pulang lebih awal ke kampungnya untuk menikmati masa libur lebaran karena takut harga tiket pesawat makin melambung tinggi.

"Saya memilih pulang hari ini karena takutnya kalau ditunda-tunda dan dekat dengan hari raya, harga tiket mahal,"ujarnya.

Jika tiket mahal bisa gagal pulang. Oleh sebab itu pulang secepatnya agar bisa bersilahturahmi dengan keluarga di kampung halaman, ujarnya. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015