Denpasar (Antara Bali) - Kaum ibu-ibu di Kecamatan Kubu, mendorong kandidat Bupati Wayan Sudirta SH dari kader PDIP jika nanti terpilih menjadi Bupati Karangasem memperjuangkan pembangunan infrastruktur yang memadai, seperti tersedianya air bersih.
"Kami mendukung perjuangan bapak Wayan Sudirta untuk maju pada Pilkada serentak itu. Dan kami berharap induk partai memberikan surat rekomendasi kepada pak Sudirta," kata Ketua Forum Perempuan Kecamatan Kubu, Nengah Artati di Karangasem, Bali, Rabu.
Ia mengatakan Wayan Sudirta terus melakukan sosialisasi dan mendekatkan diri kepada masyarakat tidak hanya menjelang Pilkada, tetapi dia sudah dilakukan sejak masih duduk menjadi anggota DPD-RI.
"Beliau sangat dekat dengan masyarakat. Pak Sudirta mengisi waktu luangnya adalah bersosialisasi kepada warga pedesaan, seperti yang dilakukan di desa kami (Kubu)," ucapnya.
Artati meminta kepada Wayan Sudirta memperhatikan nasib kaum perempuan, terlebih belakangan ini ada kekhawatiran para wanita dengan penyakit kanker servik dengan resiko kematian.
"Kami berharap pak Sudirta juga memperhatikan kesehatan kaum perempuan, seperti pap smear atau pemeriksaan laboratorium pada alat kelamin wanita secara berkelanjutan," ujarnya.
Sosok Wayan Sudirta bagi warga Karangasem sudah tidak asing lagi, karena kerja sosialnya membantu masyarakat di Kecamatan Kubu, di antaranya turun membagikan sembako untuk warga kurang mampu, dan menjenguk penderita cacat di rumah penduduk.
Sudirta juga dikenal sejak 10 tahun lalu membantu warga miskin supaya bisa berobat atau rawat hinap gratis di rumah sakit.
Mantan pengacara senior ini sudah banyak terjun ke masyarakat dan membantu warga di antaranya, I Wayan Labi dari Desa Pedahan, yang berbulan-bulan lumpuh di tempat tidurnya, akibat jatuh sebagai buruh petik cengkeh di Buleleng.
Sudirta dan relawannya mengurus surat kelengkapannya, hingga Labi bisa menjalani perawatan gratis di rumah sakit. Ada juga balita penderita hidrosepalus dari Ni Luh Santi Anilasurya (4 bulan), putri Made Wijaya dari Banjar Batudawa, Desa Tulamben yang diboyong kembali ke RSUP Sanglah dan mendapat pengobatan gratis.
Luh Santi sempat pulang paksa dari rumah sakit karena uang pribadinya sekitar Rp10 juta dari menjual sapi sudah habis.
"Kami di Kecamatan Kubu sudah tahu, Pak Sudirta punya banyak relawan yang kerjanya mengurus warga miskin menderita sakit, bahkan diurus sampai ke rumah sakit. Kami yakin beliau bisa berbuat lebih banyak bila menjadi bupati, termasuk untuk kaum perempuan di daerah kami," ujar Artati.
Oleh karena itu membentuk forum yang hadir dalam acara tatap muka dengan bakal calon Bupati Karangasem, awal Juli 2015 karena perlu organisasi untuk menyampaikan aspirasi perempuan Kecamatan Kubu kepada Wayan Sudirta.
"Kami yakin Pak Sudirta sangat peduli pada masyarakat, termasuk kaum perempuan. Karenanya, kami semua akan sosialisasikan beliau agar dipilih, bila nanti sudah mendapat rekomendasi. Forum ini hanyalah jembatan penghubung, agar aspirasi kami bisa sampai dan diperhatikan," katanya.
Kepengurusan Forum Perempuan Kecamatan Kubu diisi Wakil Ketua Ni Made Sumiantini, Sekretaris Ni Made Tini, Wakil Sekretaris Nengah Dani, Bendahara Ni Nengah Kuna, dan Wakil Bendahara Ika Wardani.
Sedangkan Koordinator Desa (Kordes) Kubu Made Adri dan Ni Luh Manik, Kordes Tulamben Ni Ketut Aryati dan Ni Luh Sudi, Kordes Sukadana Ni Luh Suti dan Ni Nengah Suarniti, Kordes Ban Ni Made Sumartini, dan Kordes Tianyar Ni Made Ayu.(I020)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami mendukung perjuangan bapak Wayan Sudirta untuk maju pada Pilkada serentak itu. Dan kami berharap induk partai memberikan surat rekomendasi kepada pak Sudirta," kata Ketua Forum Perempuan Kecamatan Kubu, Nengah Artati di Karangasem, Bali, Rabu.
Ia mengatakan Wayan Sudirta terus melakukan sosialisasi dan mendekatkan diri kepada masyarakat tidak hanya menjelang Pilkada, tetapi dia sudah dilakukan sejak masih duduk menjadi anggota DPD-RI.
"Beliau sangat dekat dengan masyarakat. Pak Sudirta mengisi waktu luangnya adalah bersosialisasi kepada warga pedesaan, seperti yang dilakukan di desa kami (Kubu)," ucapnya.
Artati meminta kepada Wayan Sudirta memperhatikan nasib kaum perempuan, terlebih belakangan ini ada kekhawatiran para wanita dengan penyakit kanker servik dengan resiko kematian.
"Kami berharap pak Sudirta juga memperhatikan kesehatan kaum perempuan, seperti pap smear atau pemeriksaan laboratorium pada alat kelamin wanita secara berkelanjutan," ujarnya.
Sosok Wayan Sudirta bagi warga Karangasem sudah tidak asing lagi, karena kerja sosialnya membantu masyarakat di Kecamatan Kubu, di antaranya turun membagikan sembako untuk warga kurang mampu, dan menjenguk penderita cacat di rumah penduduk.
Sudirta juga dikenal sejak 10 tahun lalu membantu warga miskin supaya bisa berobat atau rawat hinap gratis di rumah sakit.
Mantan pengacara senior ini sudah banyak terjun ke masyarakat dan membantu warga di antaranya, I Wayan Labi dari Desa Pedahan, yang berbulan-bulan lumpuh di tempat tidurnya, akibat jatuh sebagai buruh petik cengkeh di Buleleng.
Sudirta dan relawannya mengurus surat kelengkapannya, hingga Labi bisa menjalani perawatan gratis di rumah sakit. Ada juga balita penderita hidrosepalus dari Ni Luh Santi Anilasurya (4 bulan), putri Made Wijaya dari Banjar Batudawa, Desa Tulamben yang diboyong kembali ke RSUP Sanglah dan mendapat pengobatan gratis.
Luh Santi sempat pulang paksa dari rumah sakit karena uang pribadinya sekitar Rp10 juta dari menjual sapi sudah habis.
"Kami di Kecamatan Kubu sudah tahu, Pak Sudirta punya banyak relawan yang kerjanya mengurus warga miskin menderita sakit, bahkan diurus sampai ke rumah sakit. Kami yakin beliau bisa berbuat lebih banyak bila menjadi bupati, termasuk untuk kaum perempuan di daerah kami," ujar Artati.
Oleh karena itu membentuk forum yang hadir dalam acara tatap muka dengan bakal calon Bupati Karangasem, awal Juli 2015 karena perlu organisasi untuk menyampaikan aspirasi perempuan Kecamatan Kubu kepada Wayan Sudirta.
"Kami yakin Pak Sudirta sangat peduli pada masyarakat, termasuk kaum perempuan. Karenanya, kami semua akan sosialisasikan beliau agar dipilih, bila nanti sudah mendapat rekomendasi. Forum ini hanyalah jembatan penghubung, agar aspirasi kami bisa sampai dan diperhatikan," katanya.
Kepengurusan Forum Perempuan Kecamatan Kubu diisi Wakil Ketua Ni Made Sumiantini, Sekretaris Ni Made Tini, Wakil Sekretaris Nengah Dani, Bendahara Ni Nengah Kuna, dan Wakil Bendahara Ika Wardani.
Sedangkan Koordinator Desa (Kordes) Kubu Made Adri dan Ni Luh Manik, Kordes Tulamben Ni Ketut Aryati dan Ni Luh Sudi, Kordes Sukadana Ni Luh Suti dan Ni Nengah Suarniti, Kordes Ban Ni Made Sumartini, dan Kordes Tianyar Ni Made Ayu.(I020)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015