Denpasar (Antara Bali) - Pementasan Sanggar Prembon Sekar Sandat Banjar Padpadan, Desa Petak Kaja, duta seni Kabupaten Gianyar mampu tampil memukau penonton Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-37 di Taman Budaya Denpasar, Rabu.
"Sanggar tersebut melibatkan 40 seniman yang terdiri atas sepuluh seniman tari lawak dan 30 penabuh semarpegulingan ," Kata Pembina Sanggar tersebut I Ketut Wijaya, SH di sela-sela pementasan.
Ia menuturkan, sanggar tersebut dirintis lima tahun lalu, hingga kini sudah tiga kali pernah pentas dalam ajang bergengsi PKB. Dalam pentas kali ini sejak ditunjuk panitia sebagai duta seni hanya melakukan latihan selama satu bulan.
Latihan dilakukan dua kali dalam seminggu, sehingga latihan yang sangat singkat itu mampu membuahkan hasil yang maksimal.
Duta seni Kabupaten Gianyar mengusung cerita tentang "Metanginya Dalem Balingkang" gagasan cerita ini disusun oleh I Ketut Wijaya. Dalam garapan cerita tersebut diungkapkan seseorang Raja yang bernama Sri haji Jaya Pangus yang beristana di Gunung Panorajan.
Dalem Balingkang yakni "Dalem" yang berarti tempat beristananya Kutu Dalem, Bali adalah daerah kekuasaannya dan Kang nama istrinya Kang Cing Wi.
Dalam cerita "Metanginya" Dalem Balingkang itu dalam kepemimpinan Jaya Pangus yang berpedoman dengan kitab suci dan selalu mohon nasihat dari rohaniawan Hindu maupun Budha yakni Mpu Siwa Gandhu dan Mpu Lim yang kedua penasihat yang sangat setia mendampingi Raja Jaya Pangus.
I Ketut Wijaya menuturkan sanggar tersebut sering pentas di seluruh wilayah Bali dan luar Pulau Dewata, namun tidak mampu memanfaatkan kesempatan mengadakan lawatan ke luar negeri, karena anggota sanggar terikat pada pekerjaannya masing-masing. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Sanggar tersebut melibatkan 40 seniman yang terdiri atas sepuluh seniman tari lawak dan 30 penabuh semarpegulingan ," Kata Pembina Sanggar tersebut I Ketut Wijaya, SH di sela-sela pementasan.
Ia menuturkan, sanggar tersebut dirintis lima tahun lalu, hingga kini sudah tiga kali pernah pentas dalam ajang bergengsi PKB. Dalam pentas kali ini sejak ditunjuk panitia sebagai duta seni hanya melakukan latihan selama satu bulan.
Latihan dilakukan dua kali dalam seminggu, sehingga latihan yang sangat singkat itu mampu membuahkan hasil yang maksimal.
Duta seni Kabupaten Gianyar mengusung cerita tentang "Metanginya Dalem Balingkang" gagasan cerita ini disusun oleh I Ketut Wijaya. Dalam garapan cerita tersebut diungkapkan seseorang Raja yang bernama Sri haji Jaya Pangus yang beristana di Gunung Panorajan.
Dalem Balingkang yakni "Dalem" yang berarti tempat beristananya Kutu Dalem, Bali adalah daerah kekuasaannya dan Kang nama istrinya Kang Cing Wi.
Dalam cerita "Metanginya" Dalem Balingkang itu dalam kepemimpinan Jaya Pangus yang berpedoman dengan kitab suci dan selalu mohon nasihat dari rohaniawan Hindu maupun Budha yakni Mpu Siwa Gandhu dan Mpu Lim yang kedua penasihat yang sangat setia mendampingi Raja Jaya Pangus.
I Ketut Wijaya menuturkan sanggar tersebut sering pentas di seluruh wilayah Bali dan luar Pulau Dewata, namun tidak mampu memanfaatkan kesempatan mengadakan lawatan ke luar negeri, karena anggota sanggar terikat pada pekerjaannya masing-masing. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015