Bangli (Antara Bali) - Tenaga honorer atau pegawai tidak tetap yang diangkat pada tahun ini di jajaran Pemkab Bangli, Bali, tidak dianggarkan gaji pada anggaran perubahan 2010.

"Sebagaimana yang sempat ditanyakan Fraksi Partai Golkar dan Demokrat DPRD Bangli mengenai upah pegawai tidak tetap (PTT) yang diangkat tahun ini, belum bisa dianggarkan pada tahun anggaran perubahan 2010," kata Bupati Bangli I Made Gianyar pada sidang jawaban eksekutif terhadap pemandangan umum fraksi DPRD Kabupaten Bangli, Rabu.

Selain tidak menganggarkan gaji tenaga honorer, kata Made Gianyar, pada tahun ini pihak pemerintah juga tidak akan merekrut calon pegawai negeri sipil (CPNS), karena saat ini Pemkab Bangli masih memiliki tenaga pegawai tidak tetap (PTT) sebanyak 1.899 orang.

Khusus untuk penangulangan kemiskinan, lanjut Made Gianyar, pihak pemkab sudah membentuk tim koordinasi penanggulanan kemiskinan Kabupaten Bangli dengan SK Bupati Bangli Nomor: 412.6/57/2010, dan menunjuk satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sebagai pendamping desa dengan SK Bupati Nomor : 412.6/129/2009.

Untuk pariwisata Kintamani, kata dia, sudah dirancang perda baru yang mengatur retribusi masuk ke daerah tujuan wisata itu, yang diberlakukan mulai November 2010.

"Kami serius menata pariwisata dimulai dengan penataan kawasan Penelokan, penambahan atraksi wisata berupa kaldera Batur sebagai geopark dan berbagai unsur pendukung lainnya," katanya.

Mengenai pendapatan asli daerah (PAD) yang dirancang Rp17 miliar, adalah angka yang belum bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu, Pemda Bangli berencana bekerja sama untuk kajian ilmiah dengan Universitas Udayana dalam menghitung secara rinci PAD Bangli.

"Masalah Pasar Kayuambua, Susut, pada dasarnya merupakan pasar tradisional yang pengelolaannya dulu oleh Desa Pakraman Gebog Satak Desa Tiga, dan sekarang diambil alih pemkab. Untuk itu kami sudah alokasikan dana desa (ADD)," ucapnya.

Sedangkan untuk RSUD Bangli yang kerap menjadi sorotan media massa dan masyarakat akibat buruknya pelayanan, Bupati Made Gianyar menyebutkan akan terus bekerja sama untuk memperbanyak dokter spesialis, sehingga lambat laun RSUD yang kini berstatus tipe C bisa menjadi tipe B.

"Untuk itu, alokasi anggaran diprioritaskan dalam APBD perubahan 2010 sebesar Rp3,75 miliar," katanya.

Dalam bidang galian C, kata Made Gianyar, pihak pemkab melakukan pembinaan kepada para penggali yang tersebar di tiga kecamatan di Bangli, yakni Bangli, Susut dan Kintamani. 

Pada kesempatan itu, bupati juga mengungkapkan bahwa pada tahun ini di Bangli terjadi 83 kasus bencana alam dengan kerugian material sebesar Rp2,2 miliar, baik yang dialami perorangan maupun masyarakat, yang hingga saat ini belum mendapat bantuan.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010