Denpasar (Antara Bali) - Subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-Pr) di Bali peranannya dalam membentuk nilai tukar petani (NTP) meningkat 0,75 persen dari 100,99 persen pada Mei 2015 menjadi 101,75 persen pada Juni 2015.

"Posisi NTP tanaman perkebunan rakyat mengalami perbaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya karena sudah berada di atas 100 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, secara umum kenaikan NTP subsektor perkebunan rakyat didorong oleh naiknya indeks yang diterima petani (Lt) sebesar 0,94 persen, sementara indeks yang dibayar petani (Lb) naik sebesar 0,19 persen.

Beberapa komoditas perkebunan yang memberikan andil atas naiknya indeks yang diterima petani antara lain kopi, kakao dan kapas.

Panasunan Siregar menambahkan, pada sisi lain kenaikan pada indeks yang dibayar petani dipengaruhi oleh indeks konsumsi rumah tangga serta biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) masing-masing 0,19 persen.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali Ir. IDM Buana Duwuran, M.P dalam kesempatan terpisah menambahkan, pihaknya meningkatkan pengembangan kawasan berbasis komoditas perkebunan khususnya kopi arabika, sesuai kebijakan pusat yakni pengembangan sektor pertanian mengacu pada pengembangan kawasan.

Bali dalam tahun 2015 mendapat proyek pengembangan kawasan berbasis kopi arabika yang akan dikembangkan di daerah ini di tiga kabupaten, yakni di Kabupaten Bangli ada di Kecamatan Kintamani 6.383 hektare dan Kecamatan Bangli 217 hektare, Kabupaten Badung ada di Kecamatan Petang 1413 hektare.

Semua upaya itu diharapkan mampu meningkatkan sektor perkebunan dalam pembentukan NTP sekaligus memperbaiki tingkat kesejahteraan petani perkebunan, ujarnya.

Panasunan Siregar menambahkan, subsektor tanaman perkebunan merupakan salah satu dari lima pembentukan NTP Bali. Dari lima subsektor itu empat di antaranya mengalami peningkatan dan hanya subsektor hortikultura yang menurun 0,57 persen.

Keempat subsektor yang mengalami kenaikan dalam pembentukan NTP selain perkebunan juga subsektor peternakan 1,16 persen, perikanan 0,22 persen dan tanaman pangan naik 2,12 persen. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015