Denpasar (Antara Bali) - Pementasan Gong "Mebarung" oleh Seka (grup) anak anak Banjar Merthayasa Denpasar Utara dan Seka Gong Lansia Werdha Shanti Kota Denpasar memukau ratusan penonton Pesta Kesenian Bali ke-37 yang memadati Kalangan Ratna Kanda, Taman Budaya, Denpasar, Sabtu.

"Pementasan hari ini memberikan kesan keterkaitan dengan seniman muda dan seniman tua, sebagai upaya pelestarian salah satu kesenian tradisional Bali," kata Gede Arya Swastika, pembina Seka anak anak Banjar Merthayasa.

Ia menjelaskan, masing masing seka tabuh menampilkan ciri khasnya, grup tabuh anak-anak membawakan konsep tabuh yang atraktif ditambah dengan nyanyian anak-anak (rare) yang lucu dan kocak.

Sementara, seka Lansia menampilkan tabuh lawas dengan suara dominan dari suling dan "reong", memiliki kesan magis dan menonjolkan seni historis Bali tempo dulu.

"Sekaa Gong anak-anak lebih mendapat perhatian penonton karena menampilkan atraksi yang sangat baik, meski mereka baru berusia 7-10 tahun," imbuhnya.

Sementara itu, Made Arta, salah seorang penonton asal Denpasar Utara mengatakan, pihaknya sangat terkesan dengan penampilan kedua seka gong yang begitu atraktif dan inovatif.

Menurutnya, keduanya dapat menunjukkan keahliannya masing-masing, Seka Gong anak anak menunjukkan keceriaan dan keserasian gerakan, sedangkan Seka Gong lansia menunjukkan tabuh tempo lambat yang memiliki nilai penjiwaan tingkat tinggi.

Ia berharap, kedepan, parade Gong anak anak dan lansia terus dilanjutkan sebagai upaya pelestarian kesenian "Gong Kebyar", dengan tetap memperhatikan para generasi tua.

"Kalau sudah tua biasanya tetua kita dilupakan, padahal mereka memiliki andil besar dalam membesarkan nama kesenian Bali pada masa lampau, salah satunya kesenian "Gong Kebyar".

Pementasan Gong "Mebarung" oleh Seka anak anak Banjar Merthayasa Denpasar Utara dan seka Gong Lansia Werdha Shanti Kota Denpasar merupakan salah satu pementasan dari empat jenis kesenian yang tampil di hari ke-21 pelaksanaan PKB tahun ini.

Keempat pementasan tersebut berlangsung dari siang, sore, hingga malam hari pada empat panggung pertunjukan di sekitaran Taman Budaya, Denpasar. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015