Kuta, Bali (Antara Bali) - Otoritas Bandara Wilayah IV Bali-Nusa Tenggara meningkatkan pengawasan terhadap kemungkinan adanya calo tiket yang biasanya berkeliaran memanfaatkan momentum mudik Lebaran salah satunya di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
"Sebulan terakhir belum ada temuan calo di Bandara Ngurah Rai dan harga melampaui tarif. Kami sudah melakukan pemantauan," kata Kepala Otoritas Bandara Wilayah VI Bali-Nusa Tenggara, Yusfandri Gona ditemui di Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.
Untuk pengawasan calo tiket, pihaknya menerjunkan personelnya untuk turun ke lapangan memantau para calo khususnya di terminal domestik bandara itu.
Biasanya, kata dia, para calo memanfaatkan penjualan tiket menuju daerah terpencil khususnya di bagian timur Indonesia mengingat akses yang masih terbatas untuk mendapatkan tiket.
"Di sana (daerah terpencil) sedikit `travel` dan jaringan internet yang tidak bagus sehingga aksesebilitas kegiatan pembelian tiket itu kurang," ucapnya.
Selain mengawasi pergerakan calo, pihaknya juga telah melakukan pengawasan selama satu bulan terakhir di bandara setempat menyangkut harga tiket pesawat.
Pengawasan itu dilakukan baik pada penjualan tiket yang kini sudah dilakukan secara terpadu maupun pemantauan jaringan internet terkait harga tiket dan keterangan dari penumpang.
"Beberapa kejadian terdahulu ada beberapa maskapai yang menaikkan tarif di atas batas atasdan sudah diberikan peringatan," imbuhnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Sebulan terakhir belum ada temuan calo di Bandara Ngurah Rai dan harga melampaui tarif. Kami sudah melakukan pemantauan," kata Kepala Otoritas Bandara Wilayah VI Bali-Nusa Tenggara, Yusfandri Gona ditemui di Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.
Untuk pengawasan calo tiket, pihaknya menerjunkan personelnya untuk turun ke lapangan memantau para calo khususnya di terminal domestik bandara itu.
Biasanya, kata dia, para calo memanfaatkan penjualan tiket menuju daerah terpencil khususnya di bagian timur Indonesia mengingat akses yang masih terbatas untuk mendapatkan tiket.
"Di sana (daerah terpencil) sedikit `travel` dan jaringan internet yang tidak bagus sehingga aksesebilitas kegiatan pembelian tiket itu kurang," ucapnya.
Selain mengawasi pergerakan calo, pihaknya juga telah melakukan pengawasan selama satu bulan terakhir di bandara setempat menyangkut harga tiket pesawat.
Pengawasan itu dilakukan baik pada penjualan tiket yang kini sudah dilakukan secara terpadu maupun pemantauan jaringan internet terkait harga tiket dan keterangan dari penumpang.
"Beberapa kejadian terdahulu ada beberapa maskapai yang menaikkan tarif di atas batas atasdan sudah diberikan peringatan," imbuhnya. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015