Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali hingga saat ini belum dapat memastikan nama para penjabat bupati pada lima kabupaten/kota yang akan menggelar pilkada 9 Desember 2015.
"Sebanyak 17 nama calon penjabat bupati sudah diserahkan kepada Kementerian Dalam Negeri, tetapi siapa yang dipilih nanti menjadi lima kami belum tahu," kata Kepala Biro Humas Pemprov Bali Dewa Gede Mahendra Putra, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, diajukan 17 nama karena nantinya pada setiap kabupaten dan kota itu akan ada dua nama yang menempati posisi sebagai cadangan.
Ia mengemukakan, nama-nama penjabat bupati sudah diajukan karena lima kabupaten dan kota yang akan menggelar pilkada semuanya sudah menyampaikan usulan pemberhentian bupati dan wali kota masing-masing.
"Nama para penjabat bupati sudah diajukan Gubernur Bali melalui Sekda Bali Cok Ngurah Pemayun ke Kemendagri beberapa waktu lalu, sehingga sekarang kami masih dalam tahap menunggu," ujar pria asal Buleleng itu.
Yang jelas, tambah Dewa Mahendra, nama penjabat bupati untuk Kabupaten Karangasem yang diprioritaskan untuk diumumkan terlebih dahulu karena masa jabatannya yang lebih dulu habis dibandingkan empat bupati/wali kota lainnya.
"Nantinya pejabat Pemprov Bali yang menjadi bupati/wali kota, posisi yang ditinggalkan akan diisi oleh pejabat pelaksana tugas (Plt)," kata Dewa Mahendra.
Pilkada serentak 9 Desember 2015 akan dilaksanakan pada enam kabupaten/kota di Bali, tetapi Pemprov Bali hanya menyiapkan lima penjabat bupati karena untuk di Kabupaten Jembrana, masa jabatan bupatinya berakhir 16 Februari 2016.
Sebelumnya berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali, pada enam kabupaten dan kota yang akan melaksanakan pilkada serantak 9 Desember mendatang, masa jabatan kepala daerahnya berakhir sebagai berikut yakni Karangasem berakhir 21 Juli 2015, Bangli (5 Agustus 2015), Denpasar (11 Agustus 2015), Badung (5 Agustus 2015), Tabanan (9 Agustus 2015) dan Jembrana (berakhir 16 Februari 2015). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Sebanyak 17 nama calon penjabat bupati sudah diserahkan kepada Kementerian Dalam Negeri, tetapi siapa yang dipilih nanti menjadi lima kami belum tahu," kata Kepala Biro Humas Pemprov Bali Dewa Gede Mahendra Putra, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, diajukan 17 nama karena nantinya pada setiap kabupaten dan kota itu akan ada dua nama yang menempati posisi sebagai cadangan.
Ia mengemukakan, nama-nama penjabat bupati sudah diajukan karena lima kabupaten dan kota yang akan menggelar pilkada semuanya sudah menyampaikan usulan pemberhentian bupati dan wali kota masing-masing.
"Nama para penjabat bupati sudah diajukan Gubernur Bali melalui Sekda Bali Cok Ngurah Pemayun ke Kemendagri beberapa waktu lalu, sehingga sekarang kami masih dalam tahap menunggu," ujar pria asal Buleleng itu.
Yang jelas, tambah Dewa Mahendra, nama penjabat bupati untuk Kabupaten Karangasem yang diprioritaskan untuk diumumkan terlebih dahulu karena masa jabatannya yang lebih dulu habis dibandingkan empat bupati/wali kota lainnya.
"Nantinya pejabat Pemprov Bali yang menjadi bupati/wali kota, posisi yang ditinggalkan akan diisi oleh pejabat pelaksana tugas (Plt)," kata Dewa Mahendra.
Pilkada serentak 9 Desember 2015 akan dilaksanakan pada enam kabupaten/kota di Bali, tetapi Pemprov Bali hanya menyiapkan lima penjabat bupati karena untuk di Kabupaten Jembrana, masa jabatan bupatinya berakhir 16 Februari 2016.
Sebelumnya berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali, pada enam kabupaten dan kota yang akan melaksanakan pilkada serantak 9 Desember mendatang, masa jabatan kepala daerahnya berakhir sebagai berikut yakni Karangasem berakhir 21 Juli 2015, Bangli (5 Agustus 2015), Denpasar (11 Agustus 2015), Badung (5 Agustus 2015), Tabanan (9 Agustus 2015) dan Jembrana (berakhir 16 Februari 2015). (WDY)
Editor : I Nyoman Aditya T I
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015