Taipei (Antara Bali) - Anggota DPR Nihayatul Wafiroh melaporkan beberapa keberhasilan program Tujuan Pembangunan Millennium (MDGs) dalam Asian Women Parliamentary Conference di Taipei, Taiwan, Rabu.
"MDGs merupakan komitmen pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat," ujar anggota Komisi IX itu mengawali presentasinya.
Dalam memberikan paparan di depan anggota parlemen di Asia itu, Nihayah menyatakan bahwa MDGs menjadi referensi penting dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan nasional di Indonesia, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Ia meyebutkan beberapa program kerja pemerintah yang dinilai berhasil sesuai tujuan dan target MDGs, di antaranya pemberantasan kemiskinan dan kelaparan; penurunan angka kematian anak dan ibu; memerangi HIV/AIDS dan malaria; menurunkan emisi karbon dioksida; meningkatkan sumber air perdesaan dan sanitasi; serta perbaikan tingkat kesejahteraan penduduk perkotaan yang tinggal di permukiman kumuh
"Selain itu, kami juga berhasil meningkatkan proporsi perempuan dalam pendidikan dasar, menengah, atas, dan perguruan tinggi," ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu, menambahkan.
Di bidang ketenagakerjaan, sebut dia, pangsa upah kerja perempuan di sektor nonpertanian telah meningkat menjadi 35,10 persen pada tahun 2013.
Demikian juga jumlah perempuan di parlemen Indonesia meningkat menjadi 17,30 persen sebagaimana hasil Pemilu 2014.
"Walau begitu, masih banyak masalah yang berkaitan dengan perempuan yang belum tercapai di Indonesia, seperti tingginya kematian anak dan ibu," ucap Nihayah.
Selain dari beberapa negara di Asia, konferensi yang berlangsung pada 24-27 Juni 2015 di Taipei, itu juga diikuti beberapa anggota parlemen perempuan dari Australia dan Amerika Serikat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"MDGs merupakan komitmen pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat," ujar anggota Komisi IX itu mengawali presentasinya.
Dalam memberikan paparan di depan anggota parlemen di Asia itu, Nihayah menyatakan bahwa MDGs menjadi referensi penting dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan nasional di Indonesia, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Ia meyebutkan beberapa program kerja pemerintah yang dinilai berhasil sesuai tujuan dan target MDGs, di antaranya pemberantasan kemiskinan dan kelaparan; penurunan angka kematian anak dan ibu; memerangi HIV/AIDS dan malaria; menurunkan emisi karbon dioksida; meningkatkan sumber air perdesaan dan sanitasi; serta perbaikan tingkat kesejahteraan penduduk perkotaan yang tinggal di permukiman kumuh
"Selain itu, kami juga berhasil meningkatkan proporsi perempuan dalam pendidikan dasar, menengah, atas, dan perguruan tinggi," ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu, menambahkan.
Di bidang ketenagakerjaan, sebut dia, pangsa upah kerja perempuan di sektor nonpertanian telah meningkat menjadi 35,10 persen pada tahun 2013.
Demikian juga jumlah perempuan di parlemen Indonesia meningkat menjadi 17,30 persen sebagaimana hasil Pemilu 2014.
"Walau begitu, masih banyak masalah yang berkaitan dengan perempuan yang belum tercapai di Indonesia, seperti tingginya kematian anak dan ibu," ucap Nihayah.
Selain dari beberapa negara di Asia, konferensi yang berlangsung pada 24-27 Juni 2015 di Taipei, itu juga diikuti beberapa anggota parlemen perempuan dari Australia dan Amerika Serikat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015