Negara (Antara Bali) - Penari tempo dulu yang rata-rata sudah sepuh, memeriahkan Hari Lanjut Usia Nasional di Kabupaten Jembrana, dengan menunjukkan kebolehan menari janger.

Pantauan di Gedung Kesenian Bung Karno, Negara, Jumat, penari yang rata-rata usianya sudah mendekati 70 tahun, dengan penuh semangat mengikuti irama gamelan tarian tersebut.

Meskipun dalam beberapa gerakan tangan dan kaki mereka gemetar akibat usia, para manusia lanjut usia yang berasal dari Kelompok Lansia Kelurahan Dauhwaru ini tidak berhenti, justru semakin menghayati setiap gerakan tarian.

Selain penarinya, penabuh gamelan kesenian tradisional Bali ini, juga seluruhnya orang usia lanjut, namun masih memiliki ketrampilan dan rasa seni yang memukau.

"Sebagai anak wajib memperhatikan orang tua. Bagi pemerintah, usaha untuk meningkatkan kesejahteraan para sesepuh ini pasti mendapatkan ridho Tuhan," kata Bupati Jembrana I Putu Artha, yang hadir bersama isterinya, serta Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan.

Ia mengatakan, dibentuknya kelompok bagi manusia lanjut usia salah satu tujuannya untuk memenuhi hak-hak mereka dalam hal kemandirian, turut serta dalam berbagai kegiatan, perawatan, kepuasan serta harga diri.

Sementara Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Dan Transmigrasi Jembrana I Wayan Gorim mengatakan, dengan berbagai kegiatan bagi manusia lanjut usia ini, untuk mengingatkan manusia yang lebih muda jika kelak mereka akan tiba pada fase seperti para lansia ini.

"Dengan melihat ketrampilan yang dimiliki para lansia ini, kami harap generasi yang lebih muda bisa menghargai mereka. Dengan dibentuknya kelompok khusus untuk mereka, juga bisa menjadi ajang silaturahmi dan berbagi," katanya.

Sebagai bentuk perhatian Pemkab Jembrana terhadap orang lanjut usia, menurutnya, disediakan anggaran Rp1 miliar lebih bagi mereka, yang salah satunya dibagikan dalam paket sembilan kebutuhan pokok untuk 1.500 lansia.

Ia mengatakan, seluruh lansia tersebut mendapatkan beras 7,5 kilogram setiap bulan selama satu tahun, serta 99 orang mendapatkan bantuan uang tunai Rp200 ribu setiap bulan.

"Para lansia ini kami kelompokkan, ada yang masih produktif dan non produktif. Bagi yang masih produktif kami fasilitasi sesuai kemampuan mereka, sementara yang sudah tidak produktif dibantu dengan uang tunai setiap bulan selama satu tahun," ujarnya.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015