Denpasar (Antara Bali) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali mencatat perolehan devisa dari sektor perkebunan selama Januari-April 2015 sebesar 719 ribu dolar AS, atau bertambah 8,95 persen jika dibandingkan periode yang sama 2014 senilai 672 ribu dolar.

Perolehan devisa sektor perkebunan itu paling banyak disumbangkan kakao yakni 614 ribu dolar, menyusul kopi 94 ribu dolar dan vanili 10 ribu dolar saja, demikian data yang dikutip dari Disperindag Bali, Senin.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali IDM Buana Duwuran mengatakan pihaknya berupaya memperbesar perolehan devisa dari sektor perkebunan dengan berbagai gebrakan yang pada intinya mendongkrak pendapatan petani melalui peningkatan usaha perdagangan ekspor sekaligus memanfaatkan peluang yang terbuka.

Bali berupaya menjajagi ekspor jambu mete hasil produksi petani dengan harapan akan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat perdesaan. Untuk melangkah ke arah itu perlu adanya pengetahuan yang memadai kepada petani terutama dalam memproses buah hasil perkebunan termasuk mete setelah panen supaya siap ekspor, dengan harapan pendapatan petani bertambah.

Berkaitan dengan hal itu, tahap awal Dinas Perkebunan Bali telah menggelar Bimtek (Bimbingan teknis) akselerasi ekspor komoditas perkebunan khususnya jambu mete yang diikuti oleh para petani dari wilayah pengembangan jambu mete di daerah ini.

Buana Duwuran menambahkan, pihaknya sudah pernah memberikan pelatihan kepada 20 peserta dari kelian subak abian pengolah pada komoditi jambu mete, petugas teknis yang menangani pengolahan komoditas perkebunan di Kabupaten Buleleng dan Karangasem. Melalui Bimtek ini, diharapkan mampu memanfaatkan peluang yang ada termasuk peningkatan ekspor komoditas unggulan perkebunan dengan tetap berupaya memaksimalkan peningkatan nilai tambah dan daya saing produk.

Oleh sebab itu perkembangan perdagangan kakao di awal 2015 ini cukup menggembirakan yakni adanya peningkatan hingga 43 persen dari bernilai 433 ribu dolar dengan pengapalan 45 ton selama Januari-April 2014 menjadi 614 ribu dolar hasil penjualan 75 ton empat bulan I-2015. Bali selama ini sudah memasarkan kopi, vanili dan kako ke berbagai negara dan sedang menjajaki ekspor kacang mete guna menambah perolehan devisa negara, demikian Buwana Duwuran. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015