Kuta (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan nilai-nilai kebangsaan wajib dimiliki oleh setiap insan di Indonesia karena di tengah kondisi mulai munculnya tanda-tanda krisis kepercayaan diri sebagai bangsa.

"Krisis kepercayaan diri sebagai bangsa dapat berupa keraguan terhadap kemapuan diri untuk mengatasi persoalan mendasar yang mendera bangsa Indonesia. Apabila krisis politik dan krisis ekonomi sudah sampai pada krisis kepercayaan diri, maka eksistensi Indonesia sebagai bangsa sedang dipertaruhkan," kata Pastika dalam sambutan tertulis yang dibacakakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun, di Kuta, Badung, Jumat.

Oleh karena itu, menurut dia, kegiatan yang diselenggarkan Lemhannas RI sangat tepat untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan arti penting kebangsaan serta menciptakan karakter bangsa yang menjungjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan.

"Kami berharap peserta yang mengikuti acara ini dapat memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya, khususnya tentang arti penting kebangsaan," ucapnya dalam acara Pembukaan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Bagi Kalangan Tokoh Masyarakat, Birokrat dan Akademisi itu.

Sementara itu, tidak jauh berbeda, Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) RI Prof Dr Budi Susilo Soepandji yang juga membuka langsung acara tersebut mengatakan, dengan dipilihnya Bali sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan agen-agen yang memiliki nilai kebangsaan yang mantap, sehingga dapat menyebarluaskan kepada masyarakat Bali keseluruhan.

"Secara khusus nilai kebangsaan yang dimaksudkan adalah yang bersumber dari nilai Pancasila, terdiri dari nilai religius, nilai keluarga, nilai keselarasan serta nilai kerakyatan," ucapnya.

Dengan diterapkannya empat nilai ini, diharapkan dapat merangkul kembali masyarakat untuk mengindahkan nilai-nilai gotong royong yang mulai pudar, akibat budaya globalisasi yang cenderung memberikan dampak kepada karakter individualis kepada bangsa Indonesia.

"Saya berpesan agar para peserta yang diikuti oleh tokoh masyarakat, birokrat dan kademisi ini dapat menghayati dengan baik dan kemudian dapat mengimplementasikannya," ujarnya.

Sedangkan Ketua Deputi Lemhanas Laksamana Muda TNI Yuhastihar mengemukakan bahwa kegiatan pemantapan ini akan dilaksanakan mulai dari tanggal 5-10 Juni 2015.

Selama tujuh hari pelaksanaan kegiatan yang diikuti oleh 100 peserta ini akan mengikuti beberapa agenda kegiatan, seperti diskusi kelompok, outbond, harmonisasi sosial serta kegiatan lainnya. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015