Jayapura (Antara Bali) - Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tommy Mano, menyatakan membubarkan timnya pada Jumat, setelah Kementerian Pemuda dan Olahraga membekukan PSSI dan FIFA menjatuhkan sanksi kepada induk organisasi sepak bola Indonesia itu.

"Hari ini, jam ini, dan detik ini, tim Persipura Jayapura dibubarkan," kata Benhur didampingi Sekretaris Umum Rocky Bebena dan Manajer Rudi Maswi saat jumpa pers di Grand Abe Hotel, Kota Jayapura, Papua.

"Iya, semua pemain putus kontrak. Tim ini dibubarkan, akan kembali jika sanksi PSSI dicabut oleh Menpora dan BOPI," kata BTM.

Manajer Persipura Rudi Maswi sudah menyampaikan masalah persepakbolaan Tanah Air kepada sponsor tim tapi belum mendapat jawaban. "Kami sudah bicara dengan para sponsor soal keadaan sepak bola. Namun sponsor belum berikan jawaban, kalau mereka kasih jawaban tetap membiyai maka kami bisa berikan gaji pemain dan lainnya," kata Rudi Maswi.

Sekretaris Umum Persipura Rocky Bebena mengatakan pengelola memutuskan membubarkan tim untuk menjaga dan melindungi Persipura dari sanksi FIFA. "Hanya skuad yang dibubarkan, (manajemen klub) Persipura tidak. Kami menjaga nama Persipura agar tidak dapat sanksi dari FIFA," katanya.

Pada kesempatan itu Benhur mengatakan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan Badan Organisasi Profesional Indonesia (BOPI) harus bertanggung jawab atas kegagalan tim berjuluk Mutiara Hitam itu berlaga di babak 16 besar AFC Cup karena tiga pemain tim tamu Pahang FA tidak mendapat visa.

"Menpora dan BOPI harus bertanggung jawab tentang masalah ini, bertanggung jawab gagalnya Persipura ke AFC Cup 2015. Itu kuncinya, mereka harus cabut sanksi kepada PSSI," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh Alfian Rumagit

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015