Denpasar (Antara Bali) - Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Ronny Sompie menyebutkan bahwa polisi telah menemukan petunjuk baru dalam penyelidikan terkait Angeline yang menghilang sejak Sabtu (16/5).

"Sebenarnya sudah ada beberapa petunjuk yang diperoleh penyidik, baik Polresta Denpasar maupun Polda Bali," katanya yang ditemui saat melepas sukarelawan peduli Angeline di Denpasar, Rabu.

Meski demikian, jenderal dengan bintang dua itu tidak membeberkan detail petunjuk tersebut karena pihaknya lebih memfokuskan upaya pencarian bocah malang itu.

"Namun demikian, kami utamakan mencari dan menemukan Angeline," ucapnya.

Dia menjelaskan fakta-fakta yang menjadi temuan selama penyelidikan kasus hilangnya bocah cantik itu baru akan ditindaklanjuti setelah Angeline ditemukan.

Petunjuk-petunjuk tersebut diduga didapatkan polisi setelah memeriksa sejumlah saksi, baik tetangga korban, guru-guru di sekolah hingga orang tua angkat Angeline yakni Margaretha yang juga sudah diperiksa pihak kepolisian.

"Fokus perhatian kami adalah bagaimana menemukan Angeline. Setelah kami temukan Angeline, baru kita tahu ada perbuatan pidana atau tidak yang dialami oleh dia," ucap mantan Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri itu.

Polisi, kata dia, juga berjanji tidak akan menghentikan penyidikan atas kasus hilangnya bocah kelas 2-B di SD 12 Kesiman, Sanur, Denpasar itu.

"Penyelidikan secara berlanjut dan tidak pernah berhenti. Hal-hal yang menjadi fakta terkait Angeline yang menjadi temuan bisa ditindaklanjuti saat Angeline ditemukan," ujarnya.

Hilangnya Angeline mendapat perhatian sejumlah lembaga swadaya masyarakat, baik nasional maupun internasional hingga turis mancanegara yang tengah berlibur di Bali.

Para sukarelawan dari sejumlah LSM itu berjalan kaki menyusuri rute yang biasa ditempuh oleh Angeline saat dia berangkat ke sekolahnya.

Bahkan, Ronny Sompie memimpin langsung aksi sukarelawan tersebut dengan berjalan kaki dari kediaman Angeline di Jalan Sedap Malam menuju sekolah bocah itu yang berjarak sekitar dua kilomter sembari membagikan brosur yang berisi informasi terkait Angeline.

Selain masyarakat, pengendara sepeda motor dan mobil yang saat itu melintas juga diberikan brosur oleh sukarelawan yang berasal dari berbagai kalangan mulai dari aktivis perempuan dan anak dan sukarelawan ibu-ibu yang merupakan perkumpulan warga negara asing di Kerobokan, Kabupaten Badung.

Sukarelawan anak-anak "safe childhood" yang bermarkas di Inggris hingga pencinta motor gede juga ikut terlibat.

Puluhan anak-anak yang merupakan teman sekolah Angeline di SD 12 Kesiman, Sanur, Denpasar juga tidak ketinggalan bergerak menyebarkan informasi terkait Angeline. (DWA)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015