Magelang (Antara Bali) - Ribuan umat Buddha mengikuti detik-detik Waisak
2559 BE/2015 yang diselenggarakan Perwakilan Umat Buddha Indonesia
(Walubi) di pelataran barat Candi Borobudur, Selasa malam.
Detik-detik Waisak diawali dengan meditasi para umat Buddha dan para bhiksu dipimpin oleh Bhikku Wong Sn Labiko Mahatera.
Dalam tuntunan sebelum meditasi Waisak, dia mengatakan hari yang sangat penting bagi umat Buddha untuk menyambut detik-detik Waisak. "Marilah memanfaatkan hari yang sangat penting bagi umat Buddha untuk menyambut detik-detik Waisak," katanya.
Ia mengatakan jangan meremehkan kejahatan walaupun kecil dengan kata perbuatan jahat tidak akan membawa akbat bagakan sebuah tempayan akan terisi penuh oleh air yang dijatuhkan setetes demi setetes, demikian pula orang bodoh sedikit demi sedikit memenuhi dirinya dengan kejahatan.
"Sang Buddha telah bersabda apabila seseorang berbuat jahat hendaknya dia tidak mengulangi perbuatan itu," katanya.
Ia mengatakan, jangan merasa senang dengan perbuatan itu. Sungguh menyakitkan akibat dari memupuk perbuatan jahat. "Apabila seseorang berbuat baik hendaknya dia mengulangi perbuatan itu dan bersuka ria dengan perbuatan itu," katanya.
Usai meditasi Waisak, para bhiksu melakukan pradaksina dan rangkaian Waisak ditutup dengan menerbangkan ratusan lampion. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Detik-detik Waisak diawali dengan meditasi para umat Buddha dan para bhiksu dipimpin oleh Bhikku Wong Sn Labiko Mahatera.
Dalam tuntunan sebelum meditasi Waisak, dia mengatakan hari yang sangat penting bagi umat Buddha untuk menyambut detik-detik Waisak. "Marilah memanfaatkan hari yang sangat penting bagi umat Buddha untuk menyambut detik-detik Waisak," katanya.
Ia mengatakan jangan meremehkan kejahatan walaupun kecil dengan kata perbuatan jahat tidak akan membawa akbat bagakan sebuah tempayan akan terisi penuh oleh air yang dijatuhkan setetes demi setetes, demikian pula orang bodoh sedikit demi sedikit memenuhi dirinya dengan kejahatan.
"Sang Buddha telah bersabda apabila seseorang berbuat jahat hendaknya dia tidak mengulangi perbuatan itu," katanya.
Ia mengatakan, jangan merasa senang dengan perbuatan itu. Sungguh menyakitkan akibat dari memupuk perbuatan jahat. "Apabila seseorang berbuat baik hendaknya dia mengulangi perbuatan itu dan bersuka ria dengan perbuatan itu," katanya.
Usai meditasi Waisak, para bhiksu melakukan pradaksina dan rangkaian Waisak ditutup dengan menerbangkan ratusan lampion. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015