Jakarta (Antara Bali) - Pengamat komunikasi politik dari Universitas
Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan, pemerintah seharusnya memosisikan
Pancasila yang merupakan dasar dan landasan bangsa, lebih tinggi dari
sekadar program Nawacita atau sembilan cita-cita.
"Pancasila, seharusnya disikapi sebagai kekuatan yang lebih tinggi dari Nawacita yang sering digembar-gemborkan itu, karena memang seharusnya seperti itu. Pancasila adalah dasar negara, ingat itu," kata Satrio, saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Lima sila (dasar) yang tertuang dalam Pancasila, kata dia, seharusnya dijadikan landasan dalam menjalankan program pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, dalam melaksanakan program Nawacita-nya.
"Lima sila tersebut dimulai dari sila pertama sampai kelima seharusnya jadi dasar dalam menjalankan pemerintahan melalui program Nawacita itu," ujarnya.
"Jadi mari kita kembalikan Pancasila sebagai dasar negara dan basis pembangunan indonesia. Serta lebih tinggi dari Nawacita yang diagungkan itu," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Pancasila, seharusnya disikapi sebagai kekuatan yang lebih tinggi dari Nawacita yang sering digembar-gemborkan itu, karena memang seharusnya seperti itu. Pancasila adalah dasar negara, ingat itu," kata Satrio, saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Lima sila (dasar) yang tertuang dalam Pancasila, kata dia, seharusnya dijadikan landasan dalam menjalankan program pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, dalam melaksanakan program Nawacita-nya.
"Lima sila tersebut dimulai dari sila pertama sampai kelima seharusnya jadi dasar dalam menjalankan pemerintahan melalui program Nawacita itu," ujarnya.
"Jadi mari kita kembalikan Pancasila sebagai dasar negara dan basis pembangunan indonesia. Serta lebih tinggi dari Nawacita yang diagungkan itu," kata dia. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015