Denpasar (Antara Bali) - Pengurus Provinsi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (Pengprov PBSI) Bali belum memutuskan batasan usia atlet yang berlaga di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII, di Kabupaten Buleleng, 13-19 September 2015.
"Kami belum memutuskan batasan usia atlet bulutangkis di ajang Porprov," kata Wakil Ketua Umum Pengprov PBSI terpilih, Dewa Agung Gde Lidartawan, saat dihubungi di Denpasar, Rabu.
Hal itu dikarenakan tuan rumah Porprov Bali yakni Kabupaten Buleleng ingin meniadakan batasan umur atlet yang boleh berlaga dalam ajang itu, sehingga pihaknya belum memastikan batasan usi atlet yang berlaga diajang Porprov nanti.
Padahal batasan umur yang diberlakukan Pengprov PBSI Bali dan mengacu pada ketentuan Pra-PON maupun PON membatasi usia atlet saat berlaga dalam ajang itu maksimal usia 25 tahun.
"Sementara itu, sampai saat ini Pengkab PBSI Buleleng kukuh dengan keinginannya untuk meniadakan usia atlet yang berlaga diajang nanti," ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya bersama pengurus Pengprov PBSI Bali belum dapat memutuskan aturan itu. "Kemungkinan setelah pengurus provinsi dilantik baru kami bisa berikan kejelasan," katanya.
Pihaknya mengharapkan Pengkab PBSI Buleleng kembali melihat aturan yang sudah berjalan selama ini. "Untuk itu mari kita ikuti aturan yang ada," ujarnya.
Lidartawan mengingatkan agar pengkab Buleleng tetap mengikuti aturan yang berlaku dan tidak memberikan kebebasan semua atlet bisa bertanding tanpa adanya batasan umur.
Upaya tersebut dilakukan agar pembinaan atlet dapat terorganisir dan kualitas kompetisi lebih baik. "Dalam ajang nanti bukan semata-mata meraih prestasi. Namun, sangat penting pembinaan prestasi atlet di daerah dan Bali pada umumnya," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami belum memutuskan batasan usia atlet bulutangkis di ajang Porprov," kata Wakil Ketua Umum Pengprov PBSI terpilih, Dewa Agung Gde Lidartawan, saat dihubungi di Denpasar, Rabu.
Hal itu dikarenakan tuan rumah Porprov Bali yakni Kabupaten Buleleng ingin meniadakan batasan umur atlet yang boleh berlaga dalam ajang itu, sehingga pihaknya belum memastikan batasan usi atlet yang berlaga diajang Porprov nanti.
Padahal batasan umur yang diberlakukan Pengprov PBSI Bali dan mengacu pada ketentuan Pra-PON maupun PON membatasi usia atlet saat berlaga dalam ajang itu maksimal usia 25 tahun.
"Sementara itu, sampai saat ini Pengkab PBSI Buleleng kukuh dengan keinginannya untuk meniadakan usia atlet yang berlaga diajang nanti," ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya bersama pengurus Pengprov PBSI Bali belum dapat memutuskan aturan itu. "Kemungkinan setelah pengurus provinsi dilantik baru kami bisa berikan kejelasan," katanya.
Pihaknya mengharapkan Pengkab PBSI Buleleng kembali melihat aturan yang sudah berjalan selama ini. "Untuk itu mari kita ikuti aturan yang ada," ujarnya.
Lidartawan mengingatkan agar pengkab Buleleng tetap mengikuti aturan yang berlaku dan tidak memberikan kebebasan semua atlet bisa bertanding tanpa adanya batasan umur.
Upaya tersebut dilakukan agar pembinaan atlet dapat terorganisir dan kualitas kompetisi lebih baik. "Dalam ajang nanti bukan semata-mata meraih prestasi. Namun, sangat penting pembinaan prestasi atlet di daerah dan Bali pada umumnya," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015