Denpasar (Antara Bali) - Perum Bulog Divisi Regional Bali menambah alokasi beras sebanyak 1.000 ton guna mengantisipasi lonjakan kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Galungan dan Idul Fitri yang jatuh berdekatan pada pertengahan Juli 2015.
"Rencananya minggu depan sebanyak 1.000 ton beras akan dialokasikan dari Nusa Tenggara Barat," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Bali Wayan Budhita di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, pihaknya akan intensif melakukan alokasi beras guna memastikan ketersediaan pasokan kebutuhan pokok itu.
Ia memastikan jumlah beras di Pulau Dewata aman menjelang raya keagamaan itu termasuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan beras menjelang libur panjang. "Menjelang Lebaran dan Galungan, kami pastikan stok beras aman. Beras yang akan disuplai dari NTB itu memiliki kualitas medium," ucap pria asal Busungbiu, Kabupaten Buleleng itu.
Alokasi beras sebanyak 1.000 ton itu akan menambah jumlah stok beras yang saat ini ada di beberapa gudang di Bali yang mencapai 9.800 ton sehingga total stok beras menjadi 10.800 ton. "Secara stok beras, sudah siap guna memenuhi kebutuhan masyarakat jadi masyarakat tidak perlu khawatir," imbaunya.
Budhita menambahkan bahwa rata-rata konsumsi beras di Pulau Dewata mencapai sekitar 2.600 ton per bulan sehingga jumlah beras yang mencapai 10.800 ton itu diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan hingga lima bulan ke depan. Dengan adanya alokasi baru itu, maka diharapkan tidak ada kelangkaan beras di saat terjadi lonjakan permintaan salah satu bahan kebutuhan pokok itu.
Selain menjamin stok beras, pihaknya juga akan intensif melakukan menyalurkan beras miskin (raskin) yang dilaksanakan lebih cepat dari biasanya. Sehingga, pihaknya juga bisa mengendalikan lonjakan harga beras mengingat adanya momentum hari raya keagamaan itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Rencananya minggu depan sebanyak 1.000 ton beras akan dialokasikan dari Nusa Tenggara Barat," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Bali Wayan Budhita di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, pihaknya akan intensif melakukan alokasi beras guna memastikan ketersediaan pasokan kebutuhan pokok itu.
Ia memastikan jumlah beras di Pulau Dewata aman menjelang raya keagamaan itu termasuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan beras menjelang libur panjang. "Menjelang Lebaran dan Galungan, kami pastikan stok beras aman. Beras yang akan disuplai dari NTB itu memiliki kualitas medium," ucap pria asal Busungbiu, Kabupaten Buleleng itu.
Alokasi beras sebanyak 1.000 ton itu akan menambah jumlah stok beras yang saat ini ada di beberapa gudang di Bali yang mencapai 9.800 ton sehingga total stok beras menjadi 10.800 ton. "Secara stok beras, sudah siap guna memenuhi kebutuhan masyarakat jadi masyarakat tidak perlu khawatir," imbaunya.
Budhita menambahkan bahwa rata-rata konsumsi beras di Pulau Dewata mencapai sekitar 2.600 ton per bulan sehingga jumlah beras yang mencapai 10.800 ton itu diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan hingga lima bulan ke depan. Dengan adanya alokasi baru itu, maka diharapkan tidak ada kelangkaan beras di saat terjadi lonjakan permintaan salah satu bahan kebutuhan pokok itu.
Selain menjamin stok beras, pihaknya juga akan intensif melakukan menyalurkan beras miskin (raskin) yang dilaksanakan lebih cepat dari biasanya. Sehingga, pihaknya juga bisa mengendalikan lonjakan harga beras mengingat adanya momentum hari raya keagamaan itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015