Nusa Dua, Bali (Antara Bali) - Para delegasi pada Konferensi Kedokteran Militer Dunia (ICMM) ke-41 mulai berdatangan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, untuk menghadiri pertemuan yang direncanakan dibuka Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin (18/5).
"Saat ini baru masuk 58 delegasi yang hadir pada ICMM dari 98 negara," kata Kepala Staf Angkatan Darat Komando Daerah Militer IX/Udayana, Brigadir Jenderal Hadi Kusnan, yang ditemui di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Minggu.
Para delegasi tersebut merupakan petinggi militer dan dokter militer baik unsur darat, udara maupun laut yang akan menghadiri pertemuan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua.
The 41st International Committee on Military Medicine (ICMM) dijadwalkan membahas sejumlah agenda menyangkut kedokteran militer di antaranya perlindungan kesehatan personel angkatan bersenjata dan bantuan kemanusiaan.
Selain itu pertemuan tersebut juga dijadwalkan membahas bantuan bencana kimia, biologi, radiologi dan nuklir, wabah penyakit, obat-obatan, manajemen darurat penanganan cedera dalam medan perang, pendidikan militer, kesehatan dan rehabilitasi menjadi topik bahasan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla dijadwalkan membuka konferensi itu sekitar pukul 09.30 WITA dan acara dilanjutkan dengan kuliah umum yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu --yang menyangkut Peningkatan Keahlian, Kompetensi dan Pengetahuan Kedokteran Militer untuk Meningkatkan Kemampuan Pertahanan Negara.
Salah satu topik yang saat ini menghangat di seluruh dunia adalah wabah penyakit mematikan Ebola, yang telah menewaskan ribuan orang khususnya di negara-negara Afrika yang terjangkit virus itu.
Dijadwalkan pembahasan terkait Ebola digelar pada hari pertama konferensi itu dengan mengetengahkan makalah yang disampaikan oleh para ahli kedokteran dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni Dr Eric Berterat dan para dokter militer dari Amerika Serikat, Prancis, Tiongkok, Inggris, dan Thailand. ICMM ke-41 akan digelar hingga Jumat (22/5). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Saat ini baru masuk 58 delegasi yang hadir pada ICMM dari 98 negara," kata Kepala Staf Angkatan Darat Komando Daerah Militer IX/Udayana, Brigadir Jenderal Hadi Kusnan, yang ditemui di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Minggu.
Para delegasi tersebut merupakan petinggi militer dan dokter militer baik unsur darat, udara maupun laut yang akan menghadiri pertemuan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua.
The 41st International Committee on Military Medicine (ICMM) dijadwalkan membahas sejumlah agenda menyangkut kedokteran militer di antaranya perlindungan kesehatan personel angkatan bersenjata dan bantuan kemanusiaan.
Selain itu pertemuan tersebut juga dijadwalkan membahas bantuan bencana kimia, biologi, radiologi dan nuklir, wabah penyakit, obat-obatan, manajemen darurat penanganan cedera dalam medan perang, pendidikan militer, kesehatan dan rehabilitasi menjadi topik bahasan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla dijadwalkan membuka konferensi itu sekitar pukul 09.30 WITA dan acara dilanjutkan dengan kuliah umum yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu --yang menyangkut Peningkatan Keahlian, Kompetensi dan Pengetahuan Kedokteran Militer untuk Meningkatkan Kemampuan Pertahanan Negara.
Salah satu topik yang saat ini menghangat di seluruh dunia adalah wabah penyakit mematikan Ebola, yang telah menewaskan ribuan orang khususnya di negara-negara Afrika yang terjangkit virus itu.
Dijadwalkan pembahasan terkait Ebola digelar pada hari pertama konferensi itu dengan mengetengahkan makalah yang disampaikan oleh para ahli kedokteran dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni Dr Eric Berterat dan para dokter militer dari Amerika Serikat, Prancis, Tiongkok, Inggris, dan Thailand. ICMM ke-41 akan digelar hingga Jumat (22/5). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015