Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mengarahkan layanan penukaran uang pecahan kecil khususnya bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan perdagangan dilakukan di 70 bank di Pulau Dewata.
"Kami telah melakukan survei bahwa rata-rata setiap hari hampir 200-250 orang menukarkan uang ke BI Bali dengan 81 persen di antaranya memiliki rekening di bank," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Selasa.
Untuk itu pihaknya mengimbau kepada perusahaan besar yang membutuhkan penukaran uang pecahan kecil bisa langsung mendatangi perbankan tanpa harus melalui bank sentral itu.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kecil terkait penukaran uang pecahan kecil, BI menggunakan mobil kas keliling yang menyasar para pedagang dan masyarakat kecil di pasar-pasar pedesaan.
"Bi masih melayani penukaran uang pecaham kecil tetapi itu lebih fokus kepada masyarakat kecil. Kami memiliki jadwal penukaran uang pecahan kecil ataupun uang lusuh pada kas keliling yang menyasar pasar-pasar," imbuh Dewi.
Pada pelayanan kas keliling itu, BI hanya mengizinkan penukaran uang kecil maksimal hingga Rp3,7 juta untuk setiap penukaran.
Selain bank sentral tersebut, sejumlah bank milik pemerintah juga diajak bekerja sama untuk memberikan pelayanan penukaran uang pecahan kecil melalui mobil kas keliling.
Bank tersebut, lanjut Dewi, di antaranya bank-bank yang sudah siap melayani kas keliling seperti BNI, BRI, Bank Pembangunan Daerah Bali, Bank Mandiri, dan CIMB Niaga.
Di sisi lain, BI mengimbau perusahaan jasa dan perdagangan untuk menggencarkan gerakan nasional non-tunai yang lebih efektif dan efisien bagi transaksi pembayaran sehingga tidak perlu banyak membutuhkan penukaran uang pecahan kecil.
Pembayaran dengan non-tunai tersebut seperti pembayaran melalui kartu debit dan kartu kredit serta pembayaran uang elektronik.
Rencananya BI Bali akan meluncurkan sehari tanpa transaksi tunai atau "one day no cash" di pusat perbelanjaan Tiara Dewata Denpasar yang telah sial mengimplementasikan program itu. "One day no cash" itu dilakukan dengan pembayaran non-tunai dalam sehari pada hari dan stan tertentu saja pada pasar swalayan itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami telah melakukan survei bahwa rata-rata setiap hari hampir 200-250 orang menukarkan uang ke BI Bali dengan 81 persen di antaranya memiliki rekening di bank," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Selasa.
Untuk itu pihaknya mengimbau kepada perusahaan besar yang membutuhkan penukaran uang pecahan kecil bisa langsung mendatangi perbankan tanpa harus melalui bank sentral itu.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kecil terkait penukaran uang pecahan kecil, BI menggunakan mobil kas keliling yang menyasar para pedagang dan masyarakat kecil di pasar-pasar pedesaan.
"Bi masih melayani penukaran uang pecaham kecil tetapi itu lebih fokus kepada masyarakat kecil. Kami memiliki jadwal penukaran uang pecahan kecil ataupun uang lusuh pada kas keliling yang menyasar pasar-pasar," imbuh Dewi.
Pada pelayanan kas keliling itu, BI hanya mengizinkan penukaran uang kecil maksimal hingga Rp3,7 juta untuk setiap penukaran.
Selain bank sentral tersebut, sejumlah bank milik pemerintah juga diajak bekerja sama untuk memberikan pelayanan penukaran uang pecahan kecil melalui mobil kas keliling.
Bank tersebut, lanjut Dewi, di antaranya bank-bank yang sudah siap melayani kas keliling seperti BNI, BRI, Bank Pembangunan Daerah Bali, Bank Mandiri, dan CIMB Niaga.
Di sisi lain, BI mengimbau perusahaan jasa dan perdagangan untuk menggencarkan gerakan nasional non-tunai yang lebih efektif dan efisien bagi transaksi pembayaran sehingga tidak perlu banyak membutuhkan penukaran uang pecahan kecil.
Pembayaran dengan non-tunai tersebut seperti pembayaran melalui kartu debit dan kartu kredit serta pembayaran uang elektronik.
Rencananya BI Bali akan meluncurkan sehari tanpa transaksi tunai atau "one day no cash" di pusat perbelanjaan Tiara Dewata Denpasar yang telah sial mengimplementasikan program itu. "One day no cash" itu dilakukan dengan pembayaran non-tunai dalam sehari pada hari dan stan tertentu saja pada pasar swalayan itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015