Denpasar (Antara Bali) - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis bensin dan solar tidak berdampak besar terhadap omzet penjualan pedagang sayur mayur di pasar Badung, Bali, Selasa.
"Sejauh ini omzet penjualan masih seperti hari-hari biasanya dan dampaik dari kenaikan BBM tidak berpengaruh besar," ujar Nyoman Merta, seorang pedagang sayur mayur di Denpasar.
Pihaknya mengakui dari penjualan sayur mayur mampu meraih untung Rp100.000 hingga Rp200.000 per harinya untuk semua jenis sayuran seperti sawi, buncis, terong ungu, daun bawang, kangkung, wortel dan kecambah.
Untuk harga sayur mayur saat ini, kata dia, masih cukup stabil mengingat petani sayur sedang panen raya dan dampak dari kenaikan BBM belum berpengaruh signifikan terhadap kenaikan harga untuk barang itu. Ia menuturkan, harga sayur mayur seperti sawi putih kisaran harga Rp8.000 hingga Rp9.000 per kilogram, wortel lokal kisaran Rp10.000 per kilogram dan wortel impor Rp11.000 per kilogram.
Kemudian, harga terong ungu per kilogramnya Rp7.000, kangkung dan bayam Rp4.000 per kilogram. demikian juga kecambah masih dihargai Rp8.000 per kilogram.
Dengan stabilnya harga tersebut, menurut dia, pedagang masih dapat bernafas lega, karena kenaikan BBM tidak harus mengurangi omzet penjualan dan apabila terjadi kenaikan harga akan menambah modal yang cukup memberatkan untuk pedagang sayur mayur.
Demikian, Agustini seorang pedagang di Pasar Badung, mengatakan kestabilan harga sayur mayur saat ini diharapkan tidak berdampak terhadap kenaikan BBM dan omzet penjualan pedagang tetap normal. Agustini menambahkan, untuk harga sayur mayur masih cukup stabil, sama dengan pedagang lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Sejauh ini omzet penjualan masih seperti hari-hari biasanya dan dampaik dari kenaikan BBM tidak berpengaruh besar," ujar Nyoman Merta, seorang pedagang sayur mayur di Denpasar.
Pihaknya mengakui dari penjualan sayur mayur mampu meraih untung Rp100.000 hingga Rp200.000 per harinya untuk semua jenis sayuran seperti sawi, buncis, terong ungu, daun bawang, kangkung, wortel dan kecambah.
Untuk harga sayur mayur saat ini, kata dia, masih cukup stabil mengingat petani sayur sedang panen raya dan dampak dari kenaikan BBM belum berpengaruh signifikan terhadap kenaikan harga untuk barang itu. Ia menuturkan, harga sayur mayur seperti sawi putih kisaran harga Rp8.000 hingga Rp9.000 per kilogram, wortel lokal kisaran Rp10.000 per kilogram dan wortel impor Rp11.000 per kilogram.
Kemudian, harga terong ungu per kilogramnya Rp7.000, kangkung dan bayam Rp4.000 per kilogram. demikian juga kecambah masih dihargai Rp8.000 per kilogram.
Dengan stabilnya harga tersebut, menurut dia, pedagang masih dapat bernafas lega, karena kenaikan BBM tidak harus mengurangi omzet penjualan dan apabila terjadi kenaikan harga akan menambah modal yang cukup memberatkan untuk pedagang sayur mayur.
Demikian, Agustini seorang pedagang di Pasar Badung, mengatakan kestabilan harga sayur mayur saat ini diharapkan tidak berdampak terhadap kenaikan BBM dan omzet penjualan pedagang tetap normal. Agustini menambahkan, untuk harga sayur mayur masih cukup stabil, sama dengan pedagang lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015