Jakarta (Antara) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyatakan TNI senantiasa mendukung kebijakan pemerintah dalam kepastian mewujudkan kedaulatan pangan, khususnya di daerah perbatasan, pulau-pulau terkecil, dan terluar.

"Saya tekankan kepada seluruh jajaran dan pangkotama untuk bersinergi dengan kekuatan komponen yang terkait dalam membangun kedaulatan pangan. Kita berikan yang terbaik kepada negara," katanya saat membuka pertemuan dengan 100 ahli pangan atau "100 Expert Meeting" dengan tema "Memastikan Terwujudnya Kedaulatan Pangan" di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.

Dalam mengatasi persoalan pangan, kata Panglima TNI, tak hanya mengikuti seminar, berkumpul, dan berdiskusi tanpa melakukan tindakan-tindakan yang konkret dalam mengatasi persoalan pangan itu. "Kita tak perlu banyak seminar dan berkumpul. Tetapi pahami persoalan dengan baik, kemudian melakukan tindakan yang konkret. Intinya TNI siap kapan pun," kata Moeldoko.

Menurut dia, Nawa Cita yang diusung oleh Presiden Joko Widodo manakala dilakukan secara konsisten, maka Indonesia akan sejahtera, tenteram dan damai.  Indonesia, katanya, juga akan memiliki kemandirian di bidang pangan karena kedaulatan pangan menjadi isu yang strategis. Ia mengatakan kedaulatan pangan menjadi isu strategis bagi negara-negara di dunia dalam mencari lahan pangan guna memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

"Pangan menjadi kekuatan strategis dalam membangun stabilitas nasional. Dalam usaha membangun sistem keamanan rakyat semesta. Kepastian kedaulatan pangan harus menjadi keseriusan instansi dan komponen lainnya. Karena sangat terkait dengan aspek lainnya," ujarnya.

Ketua Forum Purnabakti Eselon Satu Indonesia (Forpesi) Iskandar Andi Nunung mengatakan forum tersebut sebagai wadah untuk menggalang perhatian, minat, dan upaya para anggota dari berbagai bidang dan profesi.  KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, KSAL Laksamana TNI Ade Supandi, KSAU Marsekal TNI Agus Supriyatna, dan akademisi DR Ir Suryo Wiyono Msc Agr, akan menjadi narasumber dalam kegiatan itu. (WDY)

Pewarta: Oleh Syaiful Hakim

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015