Tabanan (Antara Bali) - Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan, Bali, memberi pendampingan secara berkala kepada kelompok nelayan guna mengembangkan budi daya ikan air tawar yang ada di daerah itu.
"Kami juga memberikan pendampingan teknologi dan penyuluhan pengembangan budi daya ikan air tawar agar menambah pendapatan nelayan apabila terjadi paceklik ikan," kata Kadis Perikanan dan Kelautan Tabanan, I Made Subagia, saat dihubungi di Denpasar, Selasa.
Upaya pembinaan tersebut sebagai langkah antisipasi saat terjadinya paceklik ikan sehingga nelayan memiliki kegiatan membudidayakan ikan air tawar dan mengambil peluang dalam usaha itu.
Pihaknya mengakui pembinaan kepada setiap kelompok nelayan, rutin dilakukan secara berkala di masing-masing kecamatan dengan melakukan kunjungan pelatihan.
Untuk latihan kunjungan dilakukan kepada pengurus dan beberapa nelayan. Kemudian, untuk rapat kelompok rutin mengumpulkan setiap anggota nelayan tersebut sehingga informasi tentang pengembanga ikan tangkap dan budidaya ikan.
"Kami juga memberi solusi apabila nelayan memiliki lahan yang luas agar mengembangkan budi daya ikan dan ibu-ibu dari anggota nelayan kami ajarkan cara pengolahan hasil budidaya ikan segar menjadi nilai jual yang tinggi," ujarnya.
Untuk pengolahan yang dapat dikembangkan oleh ibu-ibu kelompok nelayan itu ,seperti pengolahan ikan segar dan abon ikan yang diharapakan dapat menambah pendapatan masyarakat pesisir.
Ia menuturkan bahwa ada 62 kelompok nelayan di Tabanan yang mendapatkan pendampingan tersebut, di antaranya Darma Murti Desa Sudimara, Budi Merta (Beraban Selemadeng Timur), Sari Soka Segara (Antap), Segara Nadi (Tibubiu), Mina Samudera (Selabih).
Kemudian, Matu Meja desa Langlang Linggah, Tabanan Bali, Segara Rahayu (Kelating), Kria Mina Utama (Beraban Kediri).
"Program tersebut akan diteruskan ke pemerintah kabupaten sesuai dengan harapan Bupati Tabanan menciptakan Tabanan serasi," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami juga memberikan pendampingan teknologi dan penyuluhan pengembangan budi daya ikan air tawar agar menambah pendapatan nelayan apabila terjadi paceklik ikan," kata Kadis Perikanan dan Kelautan Tabanan, I Made Subagia, saat dihubungi di Denpasar, Selasa.
Upaya pembinaan tersebut sebagai langkah antisipasi saat terjadinya paceklik ikan sehingga nelayan memiliki kegiatan membudidayakan ikan air tawar dan mengambil peluang dalam usaha itu.
Pihaknya mengakui pembinaan kepada setiap kelompok nelayan, rutin dilakukan secara berkala di masing-masing kecamatan dengan melakukan kunjungan pelatihan.
Untuk latihan kunjungan dilakukan kepada pengurus dan beberapa nelayan. Kemudian, untuk rapat kelompok rutin mengumpulkan setiap anggota nelayan tersebut sehingga informasi tentang pengembanga ikan tangkap dan budidaya ikan.
"Kami juga memberi solusi apabila nelayan memiliki lahan yang luas agar mengembangkan budi daya ikan dan ibu-ibu dari anggota nelayan kami ajarkan cara pengolahan hasil budidaya ikan segar menjadi nilai jual yang tinggi," ujarnya.
Untuk pengolahan yang dapat dikembangkan oleh ibu-ibu kelompok nelayan itu ,seperti pengolahan ikan segar dan abon ikan yang diharapakan dapat menambah pendapatan masyarakat pesisir.
Ia menuturkan bahwa ada 62 kelompok nelayan di Tabanan yang mendapatkan pendampingan tersebut, di antaranya Darma Murti Desa Sudimara, Budi Merta (Beraban Selemadeng Timur), Sari Soka Segara (Antap), Segara Nadi (Tibubiu), Mina Samudera (Selabih).
Kemudian, Matu Meja desa Langlang Linggah, Tabanan Bali, Segara Rahayu (Kelating), Kria Mina Utama (Beraban Kediri).
"Program tersebut akan diteruskan ke pemerintah kabupaten sesuai dengan harapan Bupati Tabanan menciptakan Tabanan serasi," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015