London (Antara Bali) - Duta Besar/Wakil Tetap RI Wina, Rachmat Budiman menegaskan Indonesia terus mendorong masyarakat internasional meningkatkan kerjasama melalui pendekatan yang terintegrasi, dalam mengatasi persoalan narkoba.
Counsellor Koordinator Fungsi Pensosbud dan Protkons KBRI/PTRI Wina, Dody Kusumonegoro, kepada Antara London, Selasa mengatakan pandangan tersebut disampaikan Duta Besar Rachmat Budiman pada sesi debat umum Sidang Commission on Narcotic Drugs (CND) Sesi ke-58 di Wina, Austria, yang berlangsung dari tanggal 9 sampai 17 Maret.
Indonesia juga menekankan pentingnya menerapkan upaya lebih serius dan komprehensif dalam menjamin penegakan hukum nasional yang efektif terhadap para bandar narkoba agar dapat dituntut untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.
Untuk itu Indonesia terus dorong pendekatan berimbang dalam pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba pada Sidang yang memiliki arti penting mengingat Sidang juga membahas persiapan Pertemuan Khusus Sidang Umum PBB (United Nations General Assembly Special Session / UNGASS).
Konferensi Tingkat Tinggi tahun ini dihadiri beberapa Menteri dan lebih dari 500 delegasi mewakili negara-negara anggota dan peninjau CND serta organisasi internasional dan NGO. Selain itu, pertemuan juga dihadiri Executive Director UNODC, Yuri Fedotov dan Presiden INCB Lochan Naidoo
Pada kesempatan tersebut, Dubes Rachmat Budiman menyampaikan bahwa produksi, penyelundupan,dan penyalahgunaan narkoba telah menjadi masalah serius di Indonesia dan memiliki dampak negatif yang signifikan di bidang ekonomi, kesehatan publik dan sosial. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Counsellor Koordinator Fungsi Pensosbud dan Protkons KBRI/PTRI Wina, Dody Kusumonegoro, kepada Antara London, Selasa mengatakan pandangan tersebut disampaikan Duta Besar Rachmat Budiman pada sesi debat umum Sidang Commission on Narcotic Drugs (CND) Sesi ke-58 di Wina, Austria, yang berlangsung dari tanggal 9 sampai 17 Maret.
Indonesia juga menekankan pentingnya menerapkan upaya lebih serius dan komprehensif dalam menjamin penegakan hukum nasional yang efektif terhadap para bandar narkoba agar dapat dituntut untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.
Untuk itu Indonesia terus dorong pendekatan berimbang dalam pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba pada Sidang yang memiliki arti penting mengingat Sidang juga membahas persiapan Pertemuan Khusus Sidang Umum PBB (United Nations General Assembly Special Session / UNGASS).
Konferensi Tingkat Tinggi tahun ini dihadiri beberapa Menteri dan lebih dari 500 delegasi mewakili negara-negara anggota dan peninjau CND serta organisasi internasional dan NGO. Selain itu, pertemuan juga dihadiri Executive Director UNODC, Yuri Fedotov dan Presiden INCB Lochan Naidoo
Pada kesempatan tersebut, Dubes Rachmat Budiman menyampaikan bahwa produksi, penyelundupan,dan penyalahgunaan narkoba telah menjadi masalah serius di Indonesia dan memiliki dampak negatif yang signifikan di bidang ekonomi, kesehatan publik dan sosial. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015