Denpasar (Antara Bali) - Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Bali optimistis jelang eksekusi mati terhadap dua terpidana mati, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan tidak akan memengaruhi kunjungan wisatawan mancanegara khususnya dari Australia.
"Saya yakin karena kebanyakan turis Australia ke Bali adalah turis `repeater` (sering berkunjung ke Bali) sehingga mereka tidak akan peduli dengan masalah tersebut," kata Ketua ASITA Bali, Ketut Ardana di Denpasar, Rabu.
Menurut praktisi yang telah malang melintang di dunia pariwisata itu, turis dari negeri kanguru itu telah menganggap Pulau Dewata sebagai rumah keduanya karena lokasi yang dekat dengan negara itu.
Menyikapi reaksi yang dilakukan pemerintah Australia kepada warganya yang akan dieksekusi mati, Ardana menilai hal tersebut sebagai sebuah kewajaran karena negara itu ingin melindungi warga negaranya. Begitu pula dengan isu boikot Bali yang beredar di media sosial di negeri yang dipimpin Tony Abbot itu, juga tidak akan berpengaruh signifikan terhadap minat wisatawan berwisata di Pulau Dewata.
"Di Australia beredar isu boikot Bali, tetapi lawan politik pemerintahan negeri itu juga ada yang mendukung eksekusi, masih ada pro dan kontra," imbuhnya.
Data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali mencatat kunjungan wisatawan Australia selama 2014 menduduki posisi teratas 10 besar negara asal wisatawan mancanegara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Saya yakin karena kebanyakan turis Australia ke Bali adalah turis `repeater` (sering berkunjung ke Bali) sehingga mereka tidak akan peduli dengan masalah tersebut," kata Ketua ASITA Bali, Ketut Ardana di Denpasar, Rabu.
Menurut praktisi yang telah malang melintang di dunia pariwisata itu, turis dari negeri kanguru itu telah menganggap Pulau Dewata sebagai rumah keduanya karena lokasi yang dekat dengan negara itu.
Menyikapi reaksi yang dilakukan pemerintah Australia kepada warganya yang akan dieksekusi mati, Ardana menilai hal tersebut sebagai sebuah kewajaran karena negara itu ingin melindungi warga negaranya. Begitu pula dengan isu boikot Bali yang beredar di media sosial di negeri yang dipimpin Tony Abbot itu, juga tidak akan berpengaruh signifikan terhadap minat wisatawan berwisata di Pulau Dewata.
"Di Australia beredar isu boikot Bali, tetapi lawan politik pemerintahan negeri itu juga ada yang mendukung eksekusi, masih ada pro dan kontra," imbuhnya.
Data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali mencatat kunjungan wisatawan Australia selama 2014 menduduki posisi teratas 10 besar negara asal wisatawan mancanegara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015