Denpasar (Antara) - Pemadaman listrik di Bali berakhir seiring beroperasinya kembali Pembangkit Listrik Tenaga Gas Gilimanuk, Jembrana, yang sebelumnya harus menjalani pemeliharaan.
"Semuanya berjalan lancar, teman-teman di Indonesia Power bekerja siang malam, sehingga kondisi ini bisa pulih lebih awal," kata Humas PLN Distribusi Bali Wayan Redika, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, dengan masuknya pembangkit yang berkapasitas 130 MW tersebut sekaligus mengakhiri pemadaman bergilir yang dilakukan PLN Bali akibat kekurangan daya.
Pemeliharaan PLTG Gilimanuk yang sebelumnya dijadwalkan memakan waktu sembilan hari, ternyata dapat dirampungkan dalam waktu delapan hari, 21-28 Februari 2015.
PLN Bali, ucap Redika, sebelumnya berupaya mengatur daerah padam secara merata menurut perkembangan beban yang terjadi. "Tidak ada daerah yang tidak mendapat giliran," ucapnya.
Akibat dari pemadaman ini, tentu berdampak pada kepuasan masyarakat yang terganggu. Oleh karena itu, Redika menyampaikan permohonan maaf serta terima kasih atas pengertian masyarakat yang cukup kooperatif. Berdasarkan data, tambah dia, kondisi beban rata-rata selama pemadaman bergilir berlangsung cukup tinggi yakni 760 mega watt (MW). Angka ini dikutip dari beban 216 penyulang yang tersebar di seluruh Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Semuanya berjalan lancar, teman-teman di Indonesia Power bekerja siang malam, sehingga kondisi ini bisa pulih lebih awal," kata Humas PLN Distribusi Bali Wayan Redika, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, dengan masuknya pembangkit yang berkapasitas 130 MW tersebut sekaligus mengakhiri pemadaman bergilir yang dilakukan PLN Bali akibat kekurangan daya.
Pemeliharaan PLTG Gilimanuk yang sebelumnya dijadwalkan memakan waktu sembilan hari, ternyata dapat dirampungkan dalam waktu delapan hari, 21-28 Februari 2015.
PLN Bali, ucap Redika, sebelumnya berupaya mengatur daerah padam secara merata menurut perkembangan beban yang terjadi. "Tidak ada daerah yang tidak mendapat giliran," ucapnya.
Akibat dari pemadaman ini, tentu berdampak pada kepuasan masyarakat yang terganggu. Oleh karena itu, Redika menyampaikan permohonan maaf serta terima kasih atas pengertian masyarakat yang cukup kooperatif. Berdasarkan data, tambah dia, kondisi beban rata-rata selama pemadaman bergilir berlangsung cukup tinggi yakni 760 mega watt (MW). Angka ini dikutip dari beban 216 penyulang yang tersebar di seluruh Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015