Negara (Antara Bali) - Wisata pegunungan di Kabupaten Jembrana belum tergarap baik, khususnya dari sisi akses jalan ke lokasi tersebut.

"Di wilayah ini ada air terjun yang bagus dengan hawa sejuk. Tapi untuk menuju kesana, harus berjalan kaki sekitar satu kilometer menembus hutan," kata De Gun, salah seorang warga Dusun Dewasana, Kelurahan Pendem, Minggu.

Ia mengatakan, selain harus menembus hutan, jalan yang menuju ke air terjun tersebut masih berupa jalan setapak yang sulit dilalui, apalagi saat musim hujan.

Jika dibangun infrastruktur jalan ke air terjun tersebut, ditambah dengan promosi yang gencar, ia optimis akan mampu menarik wisatawan, khususnya yang senang berwisata ke gunung dan hutan.

"Pemandangannya masih asri dan alami dengan hawa yang sejuk. Di dekat sini juga ada sungai dengan air yang jernih, yang sudah sulit dicari di perkotaan," ujarnya.

Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata Dan Budaya Jembrana Maya saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tahu ada beberapa obyek pegunungan seperti air terjun tersebut.

Namun untuk membangun akses jalan kesana, ia mengaku masih ragu, karena bercermin dari obyek wisata yang sudah dibangun fasilitas, namun tetap sepi pengunjung.

"Pembangunan fasilitas obyek wisata membutuhkan anggaran yang besar, sementara beberapa yang sudah kami bangun belum berjalan baik," katanya.

Untuk pengembangan obyek wisata yang baru, seperti air terjun, ia berharap ada investor yang bersedia menanamkan modalnya, termasuk membangun akses jalan.

Dengan menggandeng investor, menurutnya, akan lebih efektif dan efisien, karena pemodal tentu akan mempromosikan obyek wisata tersebut, agar dana yang ditanamkan tidak rugi.

"Kami siap memfasilitasi, jika ada investor yang ingin menanamkan modal untuk wisata pegunungan. Kalau dilihat, sebenarnya potensi obyek wisata pegunungan cukup besar," ujarnya.

Wisata air terjun di Kabupaten Jembrana, tidak hanya yang berada di Dusun Dewasana, tapi juga ada di beberapa lokasi yang bisa didatangi dari beberapa arah.

Salah satu wisata air terjun yang sudah dilengkapi akses jalan, adalah air terjun di Dusun Juwuk Manis, Desa Manggis Sari, Kecamatan Pekutatan, namun sayangnya jalan berundak yang dibangun kurang representatif.

"Saya pernah ke air terjun di Juwuk Manis itu. Jalan berundaknya masih terkesan asal-asalan dibuat, karena lebarnya tidak merata dan tidak ada pegang di kedua sisinya, padahal jalannya cukup curam," kata Hadi, salah seorang warga Kota Negara yang pernah ke air terjun tersebut.

Sebagai pecinta wisata alam, ia juga ingin ke air terjun lainnya, namun masih berpikir karena akses jalannya cukup sulit.

Menurutnya, Kabupaten Jembrana seharusnya fokus menggarap wisata pegunungan, karena untuk obyek wisata pantai sudah kalah dengan daerah lainnya di Bali.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015