Denpasar (Antara Bali) - Devisa ekspor kopi dari Bali ke mancanegara, khususnya Jepang dan Taiwan, selama 2014 melonjak hingga 500 persen.
"Kopi jenis arabika dari Kintamani memang diakui kualitasnya," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali IDM Buana Duwuran di Denpasar Senin.
Kopi arabika Kintamani yang telah mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) itu laku keras di pasaran mancanegara dan selama 2014 saja mencapai 240 ton bernilai 1,2 juta dolar AS.
Padahal selama 2013 ekspor kopi dari Bali hanya 36 ton atau senilai 205 ribu dolar AS.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali mencatat, perolehan devisa dari kopi produksi Bali tersebut menyebabkan perolehan devisa dari sektor perkebunan bisa menembus angka 2,5 juta dolar ASA selama 2014.
Bali baru memperdagangkan tiga jenis hasil perkebunan ke pasaran ekspor. Selain kopi, ada kakao.
Buwana Duwuran mengatakan, kakao hasil perkebunan rakyat Bali sudah memenuhi pasaran Amerika Serikat, Inggris, Firlandia, Malaysia, dan Australia. (ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kopi jenis arabika dari Kintamani memang diakui kualitasnya," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali IDM Buana Duwuran di Denpasar Senin.
Kopi arabika Kintamani yang telah mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) itu laku keras di pasaran mancanegara dan selama 2014 saja mencapai 240 ton bernilai 1,2 juta dolar AS.
Padahal selama 2013 ekspor kopi dari Bali hanya 36 ton atau senilai 205 ribu dolar AS.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali mencatat, perolehan devisa dari kopi produksi Bali tersebut menyebabkan perolehan devisa dari sektor perkebunan bisa menembus angka 2,5 juta dolar ASA selama 2014.
Bali baru memperdagangkan tiga jenis hasil perkebunan ke pasaran ekspor. Selain kopi, ada kakao.
Buwana Duwuran mengatakan, kakao hasil perkebunan rakyat Bali sudah memenuhi pasaran Amerika Serikat, Inggris, Firlandia, Malaysia, dan Australia. (ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015