Negara (Antara Bali) - Penderita demam berdarah di Kabupaten Jembrana meningkat dua kali lipat lebih, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Karena itu berbagai langkah antisipasi kami tingkatkan, seperti pemberantasan sarang dan jentik nyamuk, termasuk melakukan fogging atau penyemprotan untuk membasmi nyamuk dewasa," kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr Putu Suasta, MKes, di Negara, Rabu.

Ia mengatakan, pihaknya memerintahkan setiap Puskesmas untuk melakukan penyuluhan, serta melakukan memantau jentik nyamuk dari rumah ke rumah, khususnya di wilayah yang rawan penularan demam berdarah.

Penyemprotan yang biasanya dilakukan 25 kali, menurutnya, ditingkatkan menjadi 35 kali baik di pemukiman maupun fasilitas publik, seperti sekolah-sekolah.

Ia mengakui adanya peningkatan penderita demam berdarah, dimana bulan januari tahun ini terdata 68 pasien, sementara pada bulan yang sama tahun 2014 hanya 16 penderita.

"Melihat intensitas hujan serta cuaca, kami memang sudah prediksi jumlah penderita demam berdarah akan meningkat. Makanya, sudah sejak beberapa bulan lalu petugas di Puskesmas kami minta waspada," ujarnya.

Ia juga memprediksi, jumlah penderita pada bulan februari masih cukup tinggi, karena sampai hari ini sudah menyentuh 17 penderita.

Melihat peningkatan penderita, serta penularan yang cepat ini, ia mengimbau masyarakat, untuk memelihara kebersihan lingkungan masing-masing, khususnya dengan memberantas sarang nyamuk.

Ia mengatakan, seringkali masyarakat salah paham, dengan menganggap kalau sudah dilakukan penyemprotan, otomatis nyamuk akan hilang.

"Nyamuk dewasa memang mati kalau terkena penyemprotan, tapi jentik-jentiknya tidak dan mereka akan menjadi nyamuk dewasa dalam beberapa hari. Karena itu, kalau ingin membasmi dengan tuntas, bersihkan juga bak-bak penampungan air," katanya.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015