Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta masyarakat untuk senantiasa membangun sikap keterbukaan terhadap sesama untuk mencegah aksi bunuh diri yang akhir-akhir ini marak terjadi di Pulau Dewata.

"Jika ada masalah yang dialami oleh diri-sendiri sampaikan kepada orang lain agar memperoleh pencerahan dan jalan keluar," katanya pada acara simakrama (temu wicara) dengan masyarakat di Denpasar, Sabtu.

Pastika juga menyatakan turut prihatin dengan kejadian bunuh diri yang makin sering terjadi dan mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kesadaran spritual masing masing.

"Karena dengan kesadaran spiritual seseorang akan mampu mengintrospeksi diri terhadap masalah yang dihadapi," ujarnya.

Simakrama kali ini merupakan simakrama yang dilaksanakan pertama pada tahun 2015 dan merupakan simakrama yang ke-63 yang telah dilaksanakan selama Pastika memimpin Provinsi Bali.

Pada simakrama kali ini terdapat 13 pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat secara langsung ke Gubernur Pastika.

Pertanyaan yang muncul datang dari berbagai kalangan dan berbagai isu yang merebak di daerah Bali, mulai politik, ekonomi, kesehatan, pendidikan, hingga pembangunan.

Salah satu penanya Ida Bagus Sunarbawa mengeluhkan tentang banyak ruas jalan yang rusak di Kabupaten Tabanan.
Beberapa penanya juga menanyakan proposal bantuan untuk pembangunan balai banjar.

Pada kesempatan itu, Gubernur meminta agar masyarakat berswadaya menyelesaikan pembangunan balai banjar dan tidak selalu bergantung kepada bantuan dari Pemprov Bali.

Di sisi lain, Politeknik Negeri Bali diharapkan bisa memanfaatkan Asrama Universitas Udayana yang tidak termanfaatkan secara optimal namun letaknya dekat dengan kampus Politeknik Negeri Bali. Pastika sendiri duduk sebagai Dewan Penyantun pada kepengurusan Politeknik Negeri Bali. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015