Simalungun, Sumut (Antara Bali) - Presiden Djoko Widodo meminta pemangku
kepentingan di kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, mempromosikan
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei kepada investor untuk
percepatan pembangunan.
"Sosialisasikan terus menerus kawasan industri ini secepatnya," ujar Presiden saat mengadakan percakapan jarak jauh (teleconference) dengan jajaran PTPN III Kawasan Industri Sei Mangkei, Selasa.
Presiden mengatakan, pensosialisasian kawasan seluas 2.020 hektare yang berada di wilayah kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun ini supaya cepat bergerak dan berkembang.
"Pembangunan pelabuhan di Kuala Tanjung diperkirakan selesai Maret 2016, dan ini akan mendukung kawasan industri Sei Mangkei," kata Presiden.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPN III Kawasan Industri Sei Mangkei, Alex Maha melaporkan, di kawasan seluas 1933,8 hektare sejumlah perusahaan membuka usaha di kawasan tersebut.
"Ada tiga perusahaan besar, yang lainnya masih dalam tahap negosiasi," sebut Alex Maha.
Pabrik oleokimia PT Unilever Oleochemical Indonesia seluas 18 hektare dan sembilan hektare negoisasi lanjutan, PT PLN seluas 14,2 hektare dan PT Pertagas masih negoisasi.
GM PLN Unit Pembangunan II, Robert Purba menjelaskan, pihaknya sudah memulai pembangunan gardu induk 150 KV, dan akhir tahun 2015 dijadwalkan dioperasikan.
"Keberadaan PLN untuk membantu menyediakan listrik bagi industri KEK Sei Mangkei," kata Robert.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Sosialisasikan terus menerus kawasan industri ini secepatnya," ujar Presiden saat mengadakan percakapan jarak jauh (teleconference) dengan jajaran PTPN III Kawasan Industri Sei Mangkei, Selasa.
Presiden mengatakan, pensosialisasian kawasan seluas 2.020 hektare yang berada di wilayah kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun ini supaya cepat bergerak dan berkembang.
"Pembangunan pelabuhan di Kuala Tanjung diperkirakan selesai Maret 2016, dan ini akan mendukung kawasan industri Sei Mangkei," kata Presiden.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPN III Kawasan Industri Sei Mangkei, Alex Maha melaporkan, di kawasan seluas 1933,8 hektare sejumlah perusahaan membuka usaha di kawasan tersebut.
"Ada tiga perusahaan besar, yang lainnya masih dalam tahap negosiasi," sebut Alex Maha.
Pabrik oleokimia PT Unilever Oleochemical Indonesia seluas 18 hektare dan sembilan hektare negoisasi lanjutan, PT PLN seluas 14,2 hektare dan PT Pertagas masih negoisasi.
GM PLN Unit Pembangunan II, Robert Purba menjelaskan, pihaknya sudah memulai pembangunan gardu induk 150 KV, dan akhir tahun 2015 dijadwalkan dioperasikan.
"Keberadaan PLN untuk membantu menyediakan listrik bagi industri KEK Sei Mangkei," kata Robert.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015