Bogor (Antara Bali) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada institusi Polri dan KPK untuk tidak saling "bergesekan" dalam menjalankan tugas sesuai dengan peran dan fungsinya.

         "Tadi saya juga meminta sebagai kepala negara agar institusi Polri dan KPK tidak terjadi gesekan dalam menjalankan tugas masing-masing," kata Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jumat.

         Pernyataan itu disampaikan terkait penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kesaksian palsu sengketa hukum Pilkada Kotawaringin Barat.

         Ia mengatakan sebagai kepala negara ia meminta kepada institusi Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetap objektif dan mengikuti aturan Undang-Undang (UU) yang berlaku.

    "Baru saja tadi melakukan pertemuan dengan Wapres, Menkopolhukam, Jaksa Agung dan beberapa menteri, serta dengan Ketua KPK dan Wakopolri," katanya.

         Jokowi menegaskan dua hal itulah yang disampaikannya dalam pertemuan tersebut.

         "Kita berharap semuanya, juga media terutama, menyampaikan hal-hal yang objektif," katanya.

         Terkait penangkapan BW, sejumlah pejabat terkait termasuk Ketua KPK Abraham Samad dan Wakapolri Badrodin Haiti memang "merapat" ke Bogor dimana Presiden Jokowi sedang meminta rapat koordinasi dengan para bupati/walikota seluruh Indonesia.

         Pertemuan dengan pimpinan lembaga penegak hukum itu dilakukan tertutup di Istana Bogor. (WDY)

Pewarta: Oleh Hanni Sofia Soepardi

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015