Pamekasan (Antara Bali) - Anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) MH Said Abdullah menyatakan, program "e-money" yakni program bantuan berupa uang elektronik untuk bantuan beras bagi warga miskin akan dimulai 2016.

"Tahun 2016 kami rekomendasikan untuk dilaksanakan, karena ini menyangkut dengan kartu elektronik lainnya, seperti kartu keluarga sejahtera," kata Said kepada Antara, Minggu petang.

Anggota DPR RI asal Kabupaten Sumenep, Madura ini lebih lanjut menjelaskan, sejak 2007 PDIP telah menolak bantuan bagi warga miskin (raskin) berupa beras, seperti yang selama ini diberlakukan.

Alasannya, karena fakta di lapangan, bantuan beras itu memang banyak digelapkan. Sehingga PDIP memandang, bantuan dalam bentuk uang yang diterima langsung oleh masyarakat lebih baik, lebih efektif dan efesien.

Said menjelaskan, alokasi anggaran yang disediakan pemerintah untuk bantuan raskin itu Rp8.650 per kilogram, seharga beras premium di pasaran.

Jika bantuan itu diterima masyarakat dalam bentuk uang, maka menurut Said, itu jauh lebih baik, dan kualitas beras yang diterima masyarakat jelas akan lebih baik pula, tidak seperti beras miskin saat ini.

"Oleh karenanya, rencana mengubah bantuan raskin menjadi 'e-money' jelas jauh lebih baik dan bisa menekan praktik penggelapan seperti biasa terjadi selama ini," katanya menjelaskan.

Bantuan beras kepada warga miskin dalam bentuk "e-money" ini, kata Said, nantinya akan digabung dengan kartu sehat. "Jadi selain ada biaya untuk kesehatan, di kartu itu juga ada biaya untuk membeli beras, dan subsidi PLN," pungkasnya. (WDY)

Pewarta: Oleh Abd Aziz

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015